Ekonomi Pedagang Jamu Membaik, Sido Muncul Tetap Gelar Mudik Gratis

31 Mei 2019 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat (tengah) bercengkrama dengan peserta Mudik Gratis 2019. Foto: Taufik Nur Shidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
com-Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat (tengah) bercengkrama dengan peserta Mudik Gratis 2019. Foto: Taufik Nur Shidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Untuk kali ke-30, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk menyelenggarakan Mudik Gratis. Sebanyak 12.000 pemudik, kebanyakan di antaranya adalah pedagang jamu se-Jabodetabek, diberangkatkan pada Kamis (30/5). Para pemudik tersebut diberangkatkan menggunakan 189 bus — 115 di antaranya diberangkatkan dari Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur; sisanya diberangkatkan dari Tangerang, Bogor, Sukabumi, Cikampek, dan Bandung.
ADVERTISEMENT
“30 kali mengadakan Mudik Gratis adalah sebuah mujizat bagi Sido Muncul. Kami sangat bersyukur setiap tahunnya bisa memberikan mudik gratis kepada para pedagang jamu. Bahkan sejak 1991 hingga saat ini, Sido Muncul telah memudikkan 360.400 orang ke kampung halaman. Kami senang bisa melihat antusiasme dan kebahagiaan para pemudik untuk pulang ke kampung halaman,” ujar Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat via siaran pers yang diterima kumparan (kumparan.com).
com-Sebanyak 189 bus membawa 12.000 pemudik pada Mudik Gratis Sido Muncul 2019. Foto: Taufik Nur Shidiq/kumparan
Para peserta Mudik Gratis tahun ini diberangkatkan ke delapan kota tujuan: Cirebon, Kuningan, Tegal, Banjarnegara, Solo, Wonogiri, Yogyakarta, dan Gunung Kidul.
Jumlah pemudik yang diberangkatkan Sido Muncul tahun ini lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya karena, masih ujar Irwan dalam siaran pers yang sama, “ekonomi para pedagang jamu semakin membaik.” Di samping itu, sekarang sudah banyak perusahaan atau institusi yang juga menyelenggarakan mudik secara gratis.
ADVERTISEMENT
Tetap saja Mudik Gratis Sido Muncul memberi manfaat kepada para pedagang jamu, terutama mereka yang pertama kali menjadi pesertanya. Salah satunya adalah Waluyo, pedagang jamu di Pasar Ciputat.
Ditemui kumparan (kumparan.com) saat menunggu diberangkatkan, Waluyo yang mudik ke Wonogiri bersama istri dan kedua anaknya berujar: “Kemudahannya udah terasa. Lebih enak. Lebih enggak ribet. Enggak susah-susah nyari tiket, murah lagi," ujarnya sambil tertawa. “Kan gratis.”
Waluyo sudah lama tinggal di Tangerang Selatan namun baru mengikuti Mudik Gratis tahun ini karena dia sendiri baru berjualan jamu baru-baru ini. Sebelumnya Waluyo bekerja sebagai tukang bangunan. Untuk mudik, Waluyo dan keluarganya selalu menggunakan bus.
“Biasanya cari tiket bus susah,” lanjut Waluyo berkisah. “Kalau mepet-mepet enggak pernah dapat. Harus pesan jauh-jauh hari, dari awal puasa. Kalau tidak begitu tidak dapat. Harga tiket Lebaran mahal juga.”
com-Tahun ini Mudik Gratis Sido Muncul memberangkatkan 12.000 pemudik dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Foto: Taufik Nur Shidiq/kumparan
Berbeda dengan Waluyo, Joko Sumartono adalah veteran Mudik Gratis. Tiga puluh kali Sido Muncul menyelenggarakan Mudik Gratis dan sebanyak itu pula pria yang sudah menjadi agen jamu sejak tahun 1979 itu menjadi pesertanya. “Di sini baru dua kali,” ujar Joko bergurau. “Di Taman Mini kan memang baru dua kali.”
ADVERTISEMENT
“Kesan-kesannya, satu: enggak ada bermasalah; dua: lancar dalam perjalanan; tiga: pelayanannya bagus, enak, transparan. Enggak ada masalah. Apalagi sekarang busnya bagus,” lanjutnya.
Joko senang mengikuti Mudik Gratis Sido Muncul karena suasananya. Dia bisa mudik secara gratis ke Wonogiri bersama teman-temannya yang juga berjualan jamu di ibu kota: Sukinah (penjual jamu gendong di Grogol) serta sepasang suami istri Narno (pemilik warung jamu) dan Sri Mulyani (penjual jamu gendong).
com-Sukinah, Narno, Sri Mulyani, dan Joko Sumartono sudah puluhan tahun berjualan jamu dan mengikuti Mudik Gratis Sido Muncul. Foto: Taufik Nur Shidiq/kumparan
Seperti Joko, ketiganya adalah sosok berpengalaman di industri jamu dan Mudik Gratis. Sukinah sudah 25 kali mengikuti Mudik Gratis dan mengaku tak pernah kecewa dengan penyelenggaraannya. Narno dan Sri Mulyani, sementara itu, sudah berjualan jamu “sejak harga ketengannya cuma 100 perak.”
Seneng lah dengan inisiatif ini,” ujar Narno menambahkan. “Dari Pak Hidayat bagus. Saya acungi jempol, saya akui bagus.”
com-Perwakilan Kementerian Perhubungan, Dirjen Perhubungan Darat, Drs. Budi Setiyadi, SH, MSi meresmikan keberangkatan bus Mudik Gratis Sido Muncul 2019. Foto: Dok. Sido Muncul
Mudik Gratis Sido Muncul pertama kali dilaksanakan di Lapangan Parkir Timur Senayan. Jumlah bus yang diberangkatkan saat itu hanya 17 dan jumlah pedagang jamunya hanya 1.200. Di tahun-tahun berikutnya lokasi pemberangkatan sempat berpindah ke Monas dan Kemayoran, hingga akhirnya berpindah lagi ke Taman Mini Indonesia Indah. Perbedaan lain dari tahun-tahun awal, peserta mudik dalam beberapa tahun terakhir bukan hanya pedagang jamu melainkan juga para pedagang asongan dan pembantu rumah tangga.
com-Dari 189 bus yang disediakan Sido Muncul, 115-nya berangkat dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Foto: Taufik Nur Shidiq/kumparan
Penyelenggaraan Mudik Gratis Sido Muncul ini merupakan ide dari Jonatha Sofjan Hidajat yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Sido Muncul. Pada awalnya, selama tiga tahun dari 1991 sampai 1993, kegiatan mudik dilakukan secara sederhana. Saat itu yang mewakili direksi untuk melepas para pemudik adalah Marketing Manager Kris Irawan.
ADVERTISEMENT
Pada 1994, Sido Muncul mulai menyelenggarakan Mudik Gratis secara terkonsep dan optimal dengan memberikan hiburan bagi para pemudik, mempromosikan produk-produk Sido Muncul pada bus, mengundang pejabat untuk melepas keberangkatan, serta mempublikasikan kegiatan Mudik Gratis dengan pedagang jamu.
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Sido Muncul.