Eks Pekerja Freeport Mengadu ke Jokowi

13 Februari 2019 14:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban PHK PT Freeport usai menghadap Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: Fachrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Korban PHK PT Freeport usai menghadap Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: Fachrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Tiga perwakilan eks pekerja PT Freeport Indonesia melakukan pertemuan tertutup dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan. Mereka adalah Jerry Jerangga, Stefen Yawan, Oktapia Yeimo.
ADVERTISEMENT
Usai bertemu selama satu Jam, mereka menjelaskan bahwa ada sejumlah persoalan yang disampaikan ke Jokowi, misalnya sikap Freeport yang mereka nilai tidak manusiawi. Mereka pun meminta agar Jokowi bertindak.
"Kami membahas tentang permintaan kami. Kami diperlakukan secara tidak manusiawi oleh PT Freeport. Kami minta kepada pak presiden untuk menindak secara tegas pelanggaran tenaga kerja yang dilakukan Freeport terhadap kami di Papua, " kata Jerry Jerangga, Rabu (13/2).
Pelanggaran tersebut, katanya, misalnya kebijakan Freeport yang merumahkan mereka atau tidak mempekerjakan mereka lagi. Ia mengklaim, hal itu dilakukan tanpa aturan dalam UU Ketenagakerjaan.
"Jadi pelanggaran yang dilakukan Freeport, ada kebjakan yang dibawa dari negara asing dipakai di kita yang notabenenya tidak ada di UU Ketenagakerjaan dan dalam buku kesepakatan bersama," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Furlough/merumahkan, tapi tidak punya batas waktu. Ada kecurigaan bahwa ada PHK terselubung di situ. Sejak 2017, pertama kali 800 kena (furlough)," lanjutnya.
Jerry juga meminta agar Presiden mengambil tindakan supaya hak-hak mereka terpenuhi. "Kami juga minta ke Pak Presiden untuk kembalikan kami bekerja dan membayar hak kami. Karena Freeport telah memberlakukan aturan di luar perundang-undangan yang ada," ucapnya.
Jokowi merespons dengan berjanji akan menindaklanjutinya. Dia menyebut bahwa Jokowi akan memfasilitasi bertemunya sejumlah pihak terkait. Sehingga, masalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
"Presiden berjanji akan menindaklanjuti dan memanggil PT Freeport Indonesia dan juga pemerintah terkait untuk membicarakan hal ini bersama kami," ujarnya.