Ekspansi di Asia, Go-Jek - Grab Bersaing di Sistem Pembayaran Digital

9 Oktober 2018 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi Go-Jek dan Grab. (Foto: Antara dan Grab)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi Go-Jek dan Grab. (Foto: Antara dan Grab)
ADVERTISEMENT
Go-Jek dan Grab bersaing memperebutkan pasar Asia, bukan hanya dalam bisnis transportasi online, namun juga memperluas jaringan layanan pembayaran digital. Seiring dengan pesatnya digitalisasi di wilayah tersebut, persaingan kedua platform tersebut akan semakin sengit.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, layanan dompet digital Grab yakni GrabPay sempat dibekukan Bank Indonesia, namun kemudian aktif lagi setelah berkolaborasi dengan Ovo pada awal 2018. Pada pekan lalu, Grab mengatakan telah mendapat lisensi sebagai operator e-money dari bank sentral Filipina.
Filipina menjadi negara kelima tempat Grab menawarkan layanan dompet digital, menyusul Singapura, Malaysia, Indonesia dan Vietnam. Ekspansi ini memungkinkan Grab yang berbasis di Singapura, memiliki merchant lebih luas dalam sistem pembayaran digitalnya.
Langkah ekspansif Grab itu dilakukan, setelah sebelumnya Go-Jek resmi mengaspal di Vietnam sejak Agustus lalu. Go-Jek yang meluncur di Vietnam dengan merek Go-Viet itu, untuk tahap awal masih fokus pada layanan Go-Bike dan jasa kurir instan Go-Send.
Layanan lainnya seperti Go-Car, Go-Food, layanan gaya hidup Go-Life, termasuk dompet digital Go-Pay, juga akan disiapkan Go-Viet untuk masyarakat Vietnam.
Nadiem Makarim saat swa foto dengan driver Go-Viet di Hanoi. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nadiem Makarim saat swa foto dengan driver Go-Viet di Hanoi. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Tak berhenti di situ, Go-Jek dikabarkan bakal segera hadir di Singapura yang menjadi basis pengembangan Grab. Dilaporkan TechCrunch, langkah ekspansi di Singapura itu akan segera diwujudkan Go-Jek pada Oktober ini.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Go-Jek dilaporkan masih menjalin diskusi dengan operator taksi terbesar di Singapura, ComfortDelGro, yang sebelumnya pernah menjalin kerja sama dengan Uber. Menyusul Singapura, Go-Jek juga dilaporkan mengincar Filipina dan Thailand sebagai target ekspansi berikutnya.
“Go-jek saat ini sedang terlibat dalam pembicaraan untuk mencari tambahan modal USD 2 miliar (sekitar Rp 30 triliun). Modal baru ini rencananya digunakan untuk mempercepat ekspansi bisnis di luar negeri,” tulis South China Morning Post (SCMP).
Tak ingin membiarkan Go-Jek melenggang bebas di Asia, Grab juga menyiapkan diri masuk ke Thailand. Menariknya seperti dikutip dari Reuters, bukan perusahaan transportasi yang dijajaki untuk bekerja sama, melainkan perusahaan ritel di negara itu, yakni Central Group.
Perusahaan transportasi online, Grab. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan transportasi online, Grab. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
Kelompok bisnis itu mengoperasikan pusat perbelanjaan, restoran dan hotel di seluruh negeri. Meskipun masih dalam negosiasi, kemitraan ini akan melibatkan investasi dari Central Group unit bisnis lokal Grab di Thailand.
ADVERTISEMENT
Tujuan investasi adalah mempromosikan layanan pembayaran digital dalam bertransaksi, termasuk di ritel-ritel milik Central Group.
Sedangkan di Vietnam, awal bulan ini Grab mengumumkan kemitraan dengan operator pembayaran seluler Vietnam, Moca Technology and Service.
Sebuah studi terbaru Boston Consulting Group mengungkapkan, kawasan Asia Tenggara siap untuk melompat dari sistem pembayaran tunai ke digital. Siklus ini melewati kartu kredit dan debit, yang tak sempat berkembang secara masif.