news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ekspor ke China, Omzet Koperasi Kelapa Ini Capai Rp 1 Miliar per Bulan

19 November 2018 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebun kelapa dan bibit yang siap ditanap untuk program peremajaan milik Koperasi Produksi Mitra Kelapa (KPMK). (Foto: Dok. KPMK)
zoom-in-whitePerbesar
Kebun kelapa dan bibit yang siap ditanap untuk program peremajaan milik Koperasi Produksi Mitra Kelapa (KPMK). (Foto: Dok. KPMK)
ADVERTISEMENT
Kisah-kisah miris soal nasib koperasi di Indonesia, tak berlaku bagi Koperasi Produksi Mitra Kelapa (KPMK) yang berbasis di Pangandaran, Jawa Barat. Koperasi yang memberdayakan para petani kelapa ini, sudah mengekspor produknya ke China dan Kanada, hingga bisa meraup omzet Rp 1 miliar per bulan.
ADVERTISEMENT
Di dalam negeri, KPMK juga bermitra dengan industri untuk memasok aneka bahan baku dari kelapa. Yang terbaru, KPMK meneken kontrak kerja sama dengan perusahaan komponen otomotif, PT Rekadaya Multi Adiprima (RMA), pada Senin (19/11).
Dari kontrak tersebut, KPMK harus memasok 300 ton serat kelapa per bulan senilai Rp 900 juta. Serat kelapa itu diolah menjadi non-woven, yang merupakan bahan baku peredam suara yang diproduksi PT RMA untuk produk-produk otomotif Grup Astra, Mitsubishi, dan juga Honda.
Ketua Koperasi Produksi Mitra Kelapa (KPMK), Yohan Wijaya mengatakan, selama ini serat kelapa banyak dibuang atau dimusnahkan dengan dibakar. “Padahal kalau kita mampu mengolahnya potensi ekspor itu ada," kata Yohan saat dijumpai di Hotel Puri Denpasar, Jakarta Selatan, Senin (19/11).
Usaha pengolahan kelapa milik Koperasi Produksi Mitra Kelapa (KPMK), Pangandarang, Jawa Barat.  (Foto: Dok. KPMK)
zoom-in-whitePerbesar
Usaha pengolahan kelapa milik Koperasi Produksi Mitra Kelapa (KPMK), Pangandarang, Jawa Barat. (Foto: Dok. KPMK)
Sebelum mengikat kerja sama dengan PT RMA, KPMK bahkan sudah rutin mengekspor serat kelapa ke China. "Mulai 2017 awal setiap bulan kita kirim. Kontrak per tahun saat ini serat kelapa 30 kontainer per tahun ke China," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, hampir 90 persen produk serat kelapa yang dihasilkan dijual ke pasar ekspor. Sebelumnya hanya diolah sebatas untuk pembuatan sapu, keset, atau tali tambang.
Selain serat kelapa, KPMK juga mengolah kelapa menjadi tepung dengan kapasitas produksi 5 ton per bulan. Produk ini diekspor ke Kanada, Jepang, dan negara-negara Timur Tengah. “Tepung kelapa kita ekspor ke Jepang, Korea Selatan, dan Timur Tengah, 50 kontainer per tahun,” kata dia. KPMK juga memasok tepung kelapa ke industri biskuit di dalam negeri.
Yohan mengungkapkan, hampir semua bagian kelapa bisa diolah dan punya nilai ekonomi. Dengan itu, KPMK selama ini sanggup meraup omzet Rp 1 miliar per bulan.
Pendapatan itu berasal dari tepung kelapa Rp 500 juta per bulan, serat kelapa Rp 100 juta per bulan, nata de coco Rp 200 juta per bulan, arang batok kelapa Rp 30 juta per bulan. Pendapatan lainnya dari produk lain seperti minyak kelapa, sabun cair dan batangan, juga galendo (makanan dari ampas minyak kelapa).
ADVERTISEMENT
Petani Kelapa Dibelit Rentenir
Bibit kelapa untuk peremajaan kebun anggota Koperasi Produksi Mitra Kelapa (KPMK), Pangandarang, Jawa Barat. (Foto: Dok. KPMK)
zoom-in-whitePerbesar
Bibit kelapa untuk peremajaan kebun anggota Koperasi Produksi Mitra Kelapa (KPMK), Pangandarang, Jawa Barat. (Foto: Dok. KPMK)
Pendirian Koperasi Produksi Mitra Kelapa sendiri berawal dari keprihatinan, atas nasib petani kelapa di Pangandarangan yang banyak dibelit rentenir. Mereka punya utang yang tak pernah bisa dilunasi, karena terus bunga berbunga.
Untuk mengatasi itu, KPMK didirikan. Selain menggarap lini usaha pengolahan kelapa secara terpadu, koperasi juga fokus pada 3 program lain. Yakni pengentasan gadai ribawi (rentenir), pengembangan agroforestri kelapa, dan peremajaan pohon kelapa milik petani.
Peremajaan diperlukan, karena usia pohon kelapa di Pangandaran rata-rata sudah tua hingga 60 tahun. Sebelumnya, kondisi pohon dan kebunnya juga tidak terawat. Hal ini menyebabkan produktivitas kelapa dari Pangandaran jadi menurun.
Deputi Kemenkop dan UKM Bid. Restrukturisasi Usaha, Abdul Kadir Damanik (kanan), mengunjungi fasilitas produksi serat kelapa milik Koperasi Produksi Mitra Kelapa, Pangandaran, Jawa Barat.  (Foto: Dok. Dinas Koperasi dan UKM Jabar)
zoom-in-whitePerbesar
Deputi Kemenkop dan UKM Bid. Restrukturisasi Usaha, Abdul Kadir Damanik (kanan), mengunjungi fasilitas produksi serat kelapa milik Koperasi Produksi Mitra Kelapa, Pangandaran, Jawa Barat. (Foto: Dok. Dinas Koperasi dan UKM Jabar)
Data Kementerian Koperasi dan UKM, mengkonfirmasi penurunan produksi kelapa itu. Pada 2015 luas lahan perkebunan kelapa mencapai 3,86 juta hektare (ha) dengan produksi 2,92 juta ton. Sementara pada 2016 luas lahan menyusut menjadi 3,57 juta ha, yang berdampak pada produksi turun menjadi 2,89 juta ton.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari upaya peningkatan produksi, Deputi Kementerian Koperasi dan UKM Bidang Restrukturisasi Usaha, Abdul Kadir Damanik menilai, kemitraan usaha seperti yang dilakukan KPMK sangat penting dan strategis.
“Potensi yang dimiliki Kabupaten Pangandaran sangat besar. Kita ingin memberdayakan ekonomi rakyat dan melibatkan orang banyak. Saat ini Koperasi (KPMK) Pangandaran sudah memanfaatkan serat dan tepung kelapa, dan kita dorong agar bisa diolah menjadi produk jadi tidak hanya menghasilkan dan menyuplai bahan baku atau material mentah saja,” katanya.