Emak-emak Tanggapi Janji Prabowo yang Ingin Turunkan Harga Pangan

11 Februari 2019 15:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto saat berfoto bersama dengan ratusan relawan emak-emak di kediamannya, Bukit Hambalang, Bogor. Foto: Dok. Media Center Prabowo-Sandi
zoom-in-whitePerbesar
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto saat berfoto bersama dengan ratusan relawan emak-emak di kediamannya, Bukit Hambalang, Bogor. Foto: Dok. Media Center Prabowo-Sandi
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah pertemuan bersama ratusan emak-emak yang tergabung Forum Majelis Ta'lim (FKMT) di Bogor, Jumat (8/2), Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto berjanji akan menurunkan harga pangan seperti telur, daging ayam, beras, dan daging sapi. Janji tersebut akan dilakukan selama 100 hari pertama jika ia terpilih menjadi presiden.
ADVERTISEMENT
Menanggapi janji tersebut, ibu-ibu rumah tangga atau yang lebih dikenal dengan sebutan emak-emak memiliki berbagai tanggapan terkait target penurunan harga pangan tersebut. Salah satunya Nur Hayati (40). Dia mengatakan, sebagai ibu rumah tangga tentu merasa senang dengan janji tersebut jika memang benar terealisasi. Ia pun mengakui, memang sebagian harga pangan saat ini naik.
"Kalau saya sih senang ya. Tapi kan untuk harga-harga seperti daging ayam itu memang selalu naik ya. Ya senang aja kalau memang itu (janji mau nurunin harga pangan) ya," katanya kepada kumparan saat ditemui di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (11/2).
Pedagang di Terminal Pasar Minggu. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Ibu rumah tangga lainnya, Muslimah mengatakan, sebenarnya dari dulu hingga sekarang tren harga pangan itu memang naik turun. Hanya saja, ia berharap agar janji tersebut bisa terealisasi.
ADVERTISEMENT
"(Janji) Itu bisa aja. Tapi memang naik turun harga itu sudah biasa, memang tren harga setiap tahun seperti ini. Mungkin turun (bisa), tapi enggak drastis ya," katanya.
Selanjutnya Sutiyem, ia mengaku cukup senang dengan kabar tersebut.
"Seneng pasti. Sekarang sepi (pasar), ibu-ibu lebih pilih beli di Supermarket dibanding di pasar," lanjutnya.