Erick Thohir Jual 31 Persen Saham Inter: Bukan untuk Biaya Kampanye

27 Januari 2019 20:51 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erick Thohir, saat konferensi pers Akuisisi Inter Milan di Nanjing, provinsi Jiangsu timur China. (Foto: STR/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Erick Thohir, saat konferensi pers Akuisisi Inter Milan di Nanjing, provinsi Jiangsu timur China. (Foto: STR/AFP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma’ruf Amin, Erick Thohir, telah menjual 31,05 sahamnya di klub sepak bola Italia, Inter Milan. Dikutip dari Reuters, pembeli 31,05 persen saham adalah perusahaan investasi asal China yang berbasis di Hong Kong, LionRock Capital.
ADVERTISEMENT
Erick menjelaskan penjualan saham tersebut tak ada kaitannya dengan masa Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, apalagi dikaitkan untuk membantu pembiayaan kampanye Jokowi - Ma'ruf.
"Tidak ada hubungan untuk biaya kampanye. Penjualan aset milik saya, (saya) tidak mencalonkan diri sebagai capres dan cawapres. Bukan itu tujuannya," kata Erick di Solo, Minggu (27/1).
Ketika masuk sebagai Ketua TKN Jokowi - Ma'ruf, Erick sudah berkomitmen untuk melepas sisa kepemilikan sahamnya di Inter Milan. Ia tak ingin Inter Milan terseret-seret kegiatan politik.
"Kan kasihan dong dipakai dalam tanda kutip, Inter ada hubungan politik. Makanya saya mundur," tegasnya.
Lanjut Erick, penjualan sisa saham di Inter Milan juga bagian dari skema kerja sama yang telah ditandatangani pada tahun 2016.
ADVERTISEMENT
"Pada 2016 ketika Sunning Group masuk ada istilah perjanjian. Saya bisa menjual keseluruhan saham. Kebetulan kita sama-sama sepakat," tambahnya.
Presiden Jokowi mengumumkan nama Erick Thohir sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional di Posko Cemara, Jumat (7/9/18). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi mengumumkan nama Erick Thohir sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional di Posko Cemara, Jumat (7/9/18). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Sebagai Ketua TKN, Erick tak menampik ikut memberikan bantuan. Namun, bantuan tersebut murni dari kantong pribadinya dan aktivitas donasi.
"Pasti saya juga menyumbang dan galang dana. Tapi kepentingannya berbeda. Kalau mas Sandi jual saham kepentinganya Cawapres. Sah. memang wajib kalau mau jadi Cawapres," tegasnya.
Sebelum transaksi ini, Erick Thohir sudah lebih dulu melepas saham mayoritas Inter Milan ke Sunning pada 2016 lalu. Transaksi senilai USD 307 juta atau sekitar Rp 4 triliun itu, membuat posisi Erick sebagai presiden club tergeser oleh Steven Zang sejak 2018 lalu.
Erick membeli Inter Milan dari Massimo Moratti pada Oktober 2013. Pembelian dilakukan melalui International Sports Capital HK Limited, perusahaan yang didirikan Erick bersama Ketua Umum Kadin saat ini, Rosan Roeslani dan kolega bisnis mereka sejak lama, Handy Soetedjo.
ADVERTISEMENT
Sejak transaksi itu terjadi, jabatan presiden klub-pun diemban pemilik Mahaka Media tersebut, hingga terjadi sukses pada 2018 lalu.