ESDM: Blok Rokan Banyak Peminat, Kita Pilih yang Paling Menguntungkan

11 Mei 2018 21:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirjen Migas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen Migas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Blok Rokan, ladang minyak terbesar Indonesia, sudah dikelola PT Chevron Pacific Indonesia sejak 1971 alias 47 tahun lalu. Kontrak Chevron akan gabis pada 2021. Siapa yang akan mengelola Blok Rokan setelah itu masih belum ditentukan oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
Dirjen Migas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto, mengatakan Blok Rokan sudah banyak peminatnya. Pemerintah akan memilih kontraktor yang menawarkan keuntungan paling besar untuk negara.
“Blok Rokan banyak peminatnya. Kalau banyak, nanti kita lelang saja, kita lihat mana yang paling menguntungkan buat negara,” katanya di Kementeriam ESDM, Jakarta, Jumat (11/5).
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan, ada dua perusahaan yang sudah secara resmi menyatakan ketertarikannya untuk mengelola blok ini pasca 2021, yaitu kontraktor Chevron dan PT Pertamina (Persero).
“Pastinya kontraktor eksisting (Chevron) sudah mengajukan. Pertamina juga sudah mengajukan secara resmi. Yang lain, banyak yang masih sampaikan secara lisan,” katanya.
Amien menjanjikan, keputusan siapa pemenang Blok Rokan akan diumumkan pada Juli 2018 atau setelah Lebaran tahun ini.
ADVERTISEMENT
“Keputusannya Juli. Bisa siapa pun yang mengelola. Apakah ada partnership, semua kemungkinan ada,” jelasnya.
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi. (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi. (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
Blok Rokan yang memiliki luas wilayah 6.264 km2 pada 2017 lalu masih mampu menghasilkan minyak hingga 230.000 barel per hari (bph), hampir sepertiga dari total produksi minyak nasional saat ini.
Sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 23 Tahun 2018, kontraktor eksisting mendapat prioritas pertama untuk mendapatkan perpanjangan di blok-blok migas yang habis kontrak (terminasi). Artinya, Chevron diberi kesempatan pertama untuk Blok Rokan.
Tak heran jika Blok Rokan menjadi rebutan. Sebab blok yang sudah berproduksi sejak 1971 ini merupakan blok dengan cadangan minyak terbesar di Asia Tenggara. Di blok ini, terdapat dua ladang minyak raksasa, yaitu Lapangan Minas dan Lapangan Duri.
ADVERTISEMENT
Pada masa jayanya, produksi minyak Lapangan Minas pernah menembus angka 1 juta bph. Sekarang lapangan tua ini masih bisa menghasilkan minyak sekitar 45.000 bph.
'Saudara' Lapangan Minas, yaitu Lapangan Duri, juga salah satu lapangan minyak terbesar yang pernah ditemukan di kawasan Asia Tenggara. Lapangan ini menghasilkan minyak mentah unik yang dikenal dengan nama Duri Crude.