ESDM: Limbah Chevron di Blok Rokan Paling Banyak, Capai 27,1 Ribu Ton

21 Januari 2019 18:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertamina Lifting Perdana Minyak Mentah Chevron di Blok Rokan. (Foto: Dok. Pertamina)
zoom-in-whitePerbesar
Pertamina Lifting Perdana Minyak Mentah Chevron di Blok Rokan. (Foto: Dok. Pertamina)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian ESDM merilis perusahaan yang menyumbang limbah B3 hasil produksi pengeboran minyak dan gas. Mulai dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) hingga beberapa anak usaha PT Pertamina (Persero) di bidang hulu masuk dalam 10 perusahaan penyumbang limbah.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM yang dipaparkan di Komisi VII, limbah B3 Chevron paling banyak, mencapai 27,2 ribu ton sepanjang 2018 yang masuk kategori Tanah Terkontaminasi Minyak Bumi (TTMB). Sementara limbah sisa operasinya 3.515 ton.
Sekretaris Ditjen Migas Kementerian ESDM, Iwan Prasetya, mengatakan Chevron menjadi salah satu perusahaan yang masuk dalam data TTMB. Menurut dia, banyaknya limbah disebabkan perusahaan melakukan pengeboran cukup lama dengan jumlah sumur yang banyak.
“Chevron itu (melakukan) 15 ribu pemboran sumur di Riau. Tidak hanya pasir minyak, tapi juga ceceran minyak ke tanah atau TTMB,” kata Iwan dalam rapat di Komisi VII DPR, Jakarta, Senin (21/1).
Iwan menjelaskan, sejauh ini, Chevron sudah membuat peta jalan untuk menyelesaikan masalah limbah tersebut. Tercatat ada 125 lokasi TTMB yang perlu dipulihkan, 55 lokasi di antaranya dalam proses penyelesaian dan 48 sisanya belum diselesaikan.
ADVERTISEMENT
Direktur Teknik dan Lingkungan Ditjen Migas Adhi Wibowo mengatakan, banyaknya limbah yang dihasilkan Chevron karena perusahaan telah beroperasi cukup lama dan baru akan habis kontraknya pada Agustus 2021 untuk kemudian dipegang PT Pertamina Hulu Rokan.
“Ya karena luas wilayahnya. Kan persentasenya juga jadi luas. Karena wilayah luas, apalagi sudah (beroperasi) dari zaman Belanda kan, jadi kumulatif (limbah) berton-ton,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Senior Vice President Policy, Government and Public Affrairs CPI, Wahyu Budianto, limbah yang dihasilkan selama ini sudah dikelola dengan baik. Menurut dia, Semua limbah tersebut sudah diproses dengan sebagaimana mestinya. 
"Kami mengusahakan seluruh limbah dikelola dengan baik. Pengolahan limbah domestik kita bagi, ada kita bagi organik,  limbah operasi itu bekas bekas oli semua kita proses," kata dia.
Chevron (Foto: JUSTIN SULLIVAN/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Chevron (Foto: JUSTIN SULLIVAN/AFP)
Berikut perusahaan migas penyumbang limbah berdasarkan data ESDM:
ADVERTISEMENT
PT Chevron Pacific Indonesia 27,2 ribu ton TTMB 3.515 ton sisa operasi 0 sisa produksi
ConocoPhilips (Grissik) Ltd 19 ton TTMB 237 ton limbah sisa operasi 13 ton limbah sisa produksi
PetroChina Internasional Jabung Ltd 1.697 ton TTMB 148,8 ton limbah sisa operasi 3.158 ton sisa produksi
Medco EP Natuna 0,2 ton TTMB 181,6 ton limbah sisa operasi 71,9 ton sisa produksi
Pertamina Hulu Energi OSES Ltd 0 ton TTMB 152,50 ton limbah sisa operasi 0 ton sisa produksi
ExxonMobil Cepu Ltd 3,31 ton TTMB 102,9 ton limbah sisa operasi 88,6 ton sisa produksi
PT Pertamina Hulu Mahakam 0 ton TTMB 239,3 ton limbah sisa operasi 13,252 ton sisa produksi
ADVERTISEMENT
PT Pertamina EP 1.992 ton TTMB 1.283 ton limbah sisa operasi 15.182 ton sisa produksi
PT Pertamina Hulu Sanga-sanga 0 ton TTMB 121,8 ton limbah sisa operasi 1.362 ton sisa produksi
Pertamina Hulu Energi ONWJ 0 ton TTMB 99,4 ton limbah sisa operasi 1,2 ton sisa produksi