ESDM Resmi Teken Kontrak dengan Badan Usaha untuk Penyaluran Biodiesel

29 Agustus 2018 16:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja saat menampung minyak kelapa sawit (Foto: AFP PHOTO / Sia KAMBOU)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja saat menampung minyak kelapa sawit (Foto: AFP PHOTO / Sia KAMBOU)
ADVERTISEMENT
Kementerian ESDM menendatangani kontrak dengan Badan Usaha Pengadaan dan Penyaluran BBM jenis Solar yang dicampur Biodiesel 20 Persen atau B20. Penyalurannya akan dilakukan mulai 1 September 2018 di sektor subsidi dan nonsubsidi.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Migas ESDM, Djoko Siswanto, mengatakan ada 11 badan usaha penyalur Biodiesel yang sudah meneken perjanjian. Adapun volumenya sekitar 940 ribu Kilo Liter (KL).
Rinciannya adalah PT Pertamina (persero) dengan volume 595.168 KL, PT AKR Corporindo Tbk 120.800 KL, PT Exxonmobile Lubricants Indonesia 73.050 KL, PT Jasatama Petroindo, 26.400 KL.
Lalu ada PT Petro Andalan Nusantara, 60.000 KL, PT Shell Indonesia, 21.040 KL, PT Cosmic Indonesia, 1.640 KL, PT Cosmic Petroleum Nusantara, 4.309 KL, PT Energi Coal Prima, 26.400 KL, PT Petro Energy, 1.600 KL, dan PT Gasemas, 10.000 KL.
Djoko mengatakan, dari 11 penyalur yang ada, baru dua perusahaan yang melakukan tanda tangan kontrak. Mereka adalah ExxonMobil Lubricants Indonesia dan Petro Andalan Nusantara. Mereka melakukan penandatangan dengan 19 produsen FAME atau minyak kelapa sawit untuk B20 seperti Wilmar.
ADVERTISEMENT
“Sementara sisanya masih tahap Head of Agrement. Kita masih punya waktu sampai Jumat ini. Nanti kan mau sekalian launching sama Pak Menko (Darmin Nasution),” kata Djoko di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (29/8).
Petugas mengisi BBM jenis Solar di SPBU. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengisi BBM jenis Solar di SPBU. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/ kumparan)
Penerapan mandatori B20 diterapkan per 1 September 2018. Ini dilakukan untuk mengurangi impor BBM yang selama ini bengkak yang membuat defisit perdagangan terus defisit di tengah pelemahan rupiah atas dolar AS.
Berikut 19 perusahaan yang akan memproduksi FAME untuk B20:
PT Wilmar Bioenergi Indonesia PT Wilmar Nabati Indonesia PT Multi Nabati Sulawesi PT Pelita Agung Agrindustri PT Ciliandra Perkasa PT Musim Mas PT Inti Benua Perkasatama PT Sukajadi Sawit Mekar PT Darmex Biofuels PT Bayas Biofuels PT Dabi Biofuels PT Smart Tbk PT Sinarmas Bio Energy PT Cemerlang Energi Perkasa PT Kutai Refinery Nusantara PT Tunas Baru Lampung Tbk PT Permata Hijau Palm Oleo PT Batara Elok Semesta Terpadu PT LDC Indonesia.
ADVERTISEMENT