ESDM: Sampai Akhir 2017, 94,91% Wilayah RI Sudah Teraliri Listrik

10 Januari 2018 14:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PLN Bakal Terangi Seluruh Dusun Pulau Bawean (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PLN Bakal Terangi Seluruh Dusun Pulau Bawean (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Hingga akhir 2017, Kementerian ESDM melaporkan bahwa rasio elektrifikasi Indonesia sudah mencapai 94,91%. Dengan kata lain, tinggal 5,09% wilayah Indonesia saja yang belum teraliri listrik. Angka ini telah melebihi target rasio elektrifikasi 2017 yang sebesar 92,75%. Kapasitas terpasang pembangkit listrik saat ini tercatat sebesar 60.000 MW, meningkat sekitar 7.000 MW dalam 3 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Jika ditelisik ke belakang, pada tahun 2014 rasio elektrifikasi masih 84,35%, kemudian naik menjadi 88,3% pada 2015, meningkat hingga menjadi 91,16% di 2016, lalu per 2017 sudah 94,91%. Artinya, rasio elektrifikasi naik 10,46% dalam 3 tahun terakhir.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Bangka Belitung menempati posisi tertinggi pencapaian elektrifikasi, yaitu di angka 99,99%. Provinsi Banten sampai dengan Provinsi Jawa Timur, pencapaian elektrifikasinya juga terbilang positif rata-rata masih berada di atas 90%.
Di Pulau Sumatera, rasio elektrifikasi di sebagian besar provinsi juga sudah di atas 90%. Hanya Kepulauan Riau (80,26%) Sumatera Selatan (86,24%), dan Sumatera Barat (88,84%) yang rasio elektrifikasinya di bawah 90%.
Sedangkan di Kalimantan, hampir semua provinsi memiliki rasio elektrifikasi di bawah 90%. Hanya Kalimantan Selatan yang sudah menyentuh 91,39%.
ADVERTISEMENT
Untuk Sulawesi, rasio elektrifikasi tertinggi ditempati oleh Provinsi Sulawesi Selatan yang sudah mencapai 96,42%. Adapun di Maluku Utara, rasio elektrifikasi sudah mencapai 93,86%. Lalu di Maluku tercatat rasio elektrifikasi 87,89%.
Kondisi yang sangat berbeda terlihat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua, dengan rasio elektrifikasi masing-masing sebesar 60,74% dan 60,74%. Berdasarkan hal tersebut, saat ini wilayah Timur Indonesia menjadi fokus pemerintah dalam peningkatan akses masyarakat terhadap listrik.
Pemerintah menerapkan tiga cara dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap listrik, yakni ekspansi atau perluasan jaringan listrik melalui PT PLN (Persero), memberikan pra-elektrifikasi bagi masyarakat yang tinggalnya tersebar dan jaraknya jauh dari instalasi listrik PLN, serta mengembangkan micro grid-off grid untuk masyarakat yang tinggal jauh dari instalasi listrik PLN, tetapi tinggal bersama dalam satu wilayah.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, saat ini pemerintah juga fokus pada lima pilar dalam meningkatkan tata kelola sektor ketenagalistrikan di Indonesia. Kelima pilar yang tersebut adalah meningkatnya rasio elektrifikasi, distribusi yang adil, keberlanjutan terkait kesetaraan dan keberlanjutan, iklim investasi yang kondusif dan pertumbuhan ekonomi serta tata kelola yang baik.