Faisal Basri: Pembangunan Infrastruktur Era Jokowi Agak Ugal-ugalan

16 Januari 2019 9:57 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Faisal Basri (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Faisal Basri (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), infrastruktur seperti tol dan bendungan gencar dibangun. Adapun mayoritas proyek infrastruktur tersebut dikerjakan oleh BUMN sektor konstruksi.
ADVERTISEMENT
Ekonom senior, Faisal Basri, setuju dengan pemikiran Presiden Jokowi mengenai pentingnya pembangunan infrastruktur. Namun menurutnya, pembangunan infrastruktur yang dilakukan saat ini agak ugal-ugalan.
“Kita setuju pembangunan infrastruktur, tapi (sekarang ini) dalam tanda kutip rada ugal-ugalan,” ujarnya kepada kumparan, Selasa (15/1) malam.
Dia menjelaskan dalam membangun infrastruktur, terkadang BUMN harus utang. Hingga kuartal III 2018, salah satu BUMN konstruksi, Waskita Karya memiliki utang sebesar Rp 102 triliun untuk membangun tol.
“BUMN Karya. Beban utangnya jadi meningkat, jadi konsekuensi agak berat,” jelas Faisal Basri.
Ilustrasi pembangunan jalan tol. (Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembangunan jalan tol. (Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto)
Selain BUMN konstruksi, menurut dia, Pertamina juga merupakan korban kebijakan pemerintah. Faisal Basri menyebut karena beban subsidi BBM dan BBM Satu Harga ditanggung Pertamina, perusahaan itu berat untuk membangun kilang.
ADVERTISEMENT
“Pertamina kan sudah susah, akibatnya Pertamina gagal untuk merenovasi kilang-kilangnya dan membangun kilang baru karena enggak punya uang. Habis untuk BBM bersubsidi dan BBM Satu Harga,” katanya.
Saat disinggung mengenai ucapan Prabowo yang menyebut utang BUMN mengerikan, Faisal Basri mengartikannya agar BUMN berhati-hati. Sebab jika tidak pintar mengelola utang, hal itu akan menjadi masalah di kemudian hari.