Faisal Basri Soal Turunnya Harga Pertamax Cs: Kok Cuma Rp 300 Perak?

14 Januari 2019 20:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengisi BBM jenis Pertamax. (Foto:  ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengisi BBM jenis Pertamax. (Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) menurunkan berbagai jenis harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi pada Sabtu (5/1) seperti Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Dex, dan Dexlite. Penurunan berkisar Rp 100 hingga Rp 250 per liter.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengungkapkan penurunan tersebut tidak seimbang jika dibandingkan dengan penurunan harga minyak dunia.
"Ditambah harga bensin sekarang turun, avtur turun. Ini juga saya lihat teman-teman media enggak ada yg mempertanyakan kok turunnya cuman Rp 300 perak ya?. Padahal harga minyak turunya 50 persen," katanya saat ditemui di ITS Tower, Jakarta Selatan, Senin (14/1).
Faisal Basri ekonom asal Universitas Indonesia (Foto: Dok. Institut Harkat Negeri)
zoom-in-whitePerbesar
Faisal Basri ekonom asal Universitas Indonesia (Foto: Dok. Institut Harkat Negeri)
Faisal pun mencontohkan harga BBM jenis Ron 95 di Malaysia lebih murah ketimbang di Indonesia.
"Pertamax Ron 95 di Malaysia Rp 6.600 per liter, di kita Rp 10.000 per liter," katanya.
Sebagai gambaran, pada akhir Desember harga minyak dunia terus mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir meninggalkan level tertingginya USD 70-80 per barel. Berdasarkan data perdagangan Reuters, harga minyak jenis WTI saat ini berada di kisaran USD 46 per barel.
ADVERTISEMENT