Filipina Ancam Batasi Impor Minyak Kelapa Sawit Indonesia

24 Januari 2019 11:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buruh memanen kelapa sawit di Desa Sukasirna, Cibadak, Kabupaten Sukabumi. (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
zoom-in-whitePerbesar
Buruh memanen kelapa sawit di Desa Sukasirna, Cibadak, Kabupaten Sukabumi. (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
ADVERTISEMENT
Filipina memberikan ancaman serius kepada Indonesia untuk membatasi impor produk minyak kelapa sawit (CPO). Dikutip dari Philippine News Agency, Menteri Pertanian Filipina, Manny Pinol, mengatakan rencana tersebut sangat serius untuk mencegah banjir produk minyak kelapa sawit Indonesia di pasar lokal.
ADVERTISEMENT
Selain itu, alasan lainnya adalah karena defisit perdagangan Filipina dengan Indonesia yang semakin melebar. Piñol mencatat bahwa Indonesia mengekspor produk pertanian terutama minyak sawit senilai USD 1 miliar ke Filipina. Sedangkan produk pertanian Filipina yang diekspor ke Indonesia sangat sedikit, hanya USD 50 juta. Pemerintah Filipina sendiri disebutkan sudah berbicara dengan pemerintah Indonesia pada bulan Desember 2018 lalu.
"(Namun Indonesia) tidak memiliki niat untuk membuka pasarnya," ungkap Pinol, Kamis (24/1).
Pinol menambahkan usulan ini sudah disampaikan kepada Kedutaan Besar Indonesia untuk Filipina. Filipina meminta Indonesia membuka pasar untuk produk pertanian mereka. Jika tidak, maka mereka mengancam akan memberikan tarif impor tinggi pada produk minyak sawit Indonesia.
"Kami dapat mengenakan tarif pada barang-barang ini sehingga kami dapat melindungi petani dan industri lokal dari kerugian. Menurut WTO (Organisasi Perdagangan Dunia) kami dapat mengajukan klaim kerugian pada industri tersebut," tuturnya.
Pekerja membawa kelapa sawit (Foto: AFP PHOTO / Adek Berry)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja membawa kelapa sawit (Foto: AFP PHOTO / Adek Berry)
Minyak kelapa sawit adalah salah satu minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Penggunaan minyak sawit mencakup banyak sektor seperti untuk makanan, kosmetik, biofuel, dan lainnya. Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar dunia.
ADVERTISEMENT
Menurut data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), sepanjang November 2018 kinerja ekspor minyak sawit Indonesia mengalami penurunan. Volume ekspor minyak sawit Indonesia (CPO dan turunannya, Olechemical dan Biodiesel) turun 4 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau dari 3,35 juta ton turun menjadi 3,22 juta ton.
Mendengar kabar tersebut, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan pihaknya akan lebih dulu mempelajari keinginan yang disampaikan Filipina.
"Memang ada keluhan dari Filipina terkait akses pasar beberapa produk hortikultura ke Indonesia, di antaranya pisang cavendish, nanas, dan bawang merah," kata dia saat dikonfirmasi kumparan.
Bagi Oke, ancaman yang disampaikan pemerintah Filipina adalah hal yang wajar. Mereka memiliki kepentingan untuk melindungi produk dalam negerinya.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak mendengar adanya perang dagang. Sudah wajar dan sah-sah saja kalau suatu negara berupaya melindungi industri dalam negeri dan terjadi lonjakan impor," jelasnya.