news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Fintech Berpeluang Tambah Penerimaan Pajak Negara

6 Maret 2018 17:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Fintech. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Fintech. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH) menilai langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menerbitkan POJK 77 tahun 2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (peer to peer lending) patut diapresiasi.
ADVERTISEMENT
Namun Wakil Ketua Umum AFTECH yang juga CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan, peraturan tersebut belum mengatur tentang perpajakan bagi teknologi finansial (tekfin).
"Yang masih kurang adalah dari sisi tax regulation. Itu menjadi bagian dari apa yang sudah kita lakukan juga. Kemarin kita pun sudah mulai diskusi untuk bagaimana ke depannya, tekfin lending jadi bagian dari tools aparat perpajakan," kata Adrian di UnionSpace, Jakarta, Selasa (6/3).
Ilustrasi Fintech. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Fintech. (Foto: Thinkstock)
Menurut Adrian, dalam POJK 77 tahun 2016 tersebut OJK sudah meregulasi hal-hal lain seperti perlindungan konsumen, perlindungan investor, dan risk management requirement. Bahkan menurut Adrian, berdasarkan laporan Financial Stability Board (FSB) pada Mei 2017, Indonesia termasuk negara yang sangat matang mempersiapkan regulasi tekfin.
ADVERTISEMENT
"Indonesia atau regulatornya termasuk salah satu yang mungkin dibilang lengkap ya dari sisi persiapan regulatory untuk fintech lending, dari sisi regulasi sudah ada. Dibandingkan negara-negara lain enggak lebih jelek bahkan advance, progresif," ujar Adrian.
Sehingga menurut Adrian, pihaknya mendukung adanya implementasi POJK 77 tersebut. Sebab, dengan peraturan tersebut sejatinya dapat digunakan sebagai landasan bagi jalannya bisnis tekfin ini.
"Ini sebenarnya jadi landmark atau basis yang seharusnya bisa terus kita kembangkan. Ini menjadi suatu bagian dari evolusi dari mana bisnis startup yang baru mulai dua tahun lalu ternyata potensinya sangat besar," tutupnya.