Fitch Ratings Tetapkan Peringkat Indonesia di Level Layak Investasi

3 September 2018 16:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lembaga Pemeringkat Fitch Ratings (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Lembaga Pemeringkat Fitch Ratings (Foto: Reuters)
ADVERTISEMENT
Lembaga pemeringkat Fitch Ratings (Fitch) hari ini mengafirmasi peringkat Indonesia di level layak investasi (Investment Grade). Fitch menilai kebijakan moneter dan nilai tukar yang dilakukan Bank Indonesia (BI) telah membantu menstabilkan aliran modal asing.
ADVERTISEMENT
Beberapa kebijakan tersebut antara lain melalui peningkatan suku bunga acuan sebesar 125 basis points (bps) sejak Mei 2018, meski dapat mengorbankan pertumbuhan ekonomi dan secara agresif melakukan intervensi di pasar valas yang menyebabkan penurunan cadangan devisa (cadev).
"Kebijakan moneter dan nilai tukar BI telah membantu menstabilkan aliran modal asing, tetapi pasar aset Indonesia akan tetap rentan terhadap kegelisahan pasar," tulis Fitch dalam keterangan resmi, Senin (3/9).
Hal itu sejalan dengan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang melebar dan ketergantungan pada modal asing, karena 37,7 persen dari surat utang pemerintah diadakan di luar negeri pada Juli 2018.
Fokus otoritas pada stabilitas makro atas pencapaian tujuan pertumbuhan yang ambisius adalah pendorong utama bagi peningkatan peringkat sovereign Indonesia pada Desember 2017.
ADVERTISEMENT
Secara khusus, Fitch menyatakan keuangan eksternal Indonesia lebih kuat dibandingkan selama Taper Tantrum pada 2013, yang dihasilkan dari kebijakan moneter yang disiplin dalam beberapa tahun terakhir dan langkah-langkah makro-prudensial yang telah membantu menekan lonjakan utang luar negeri swasta.
Indonesia juga dinilai memiliki pengaturan pertukaran bilateral dengan Australia, Jepang, dan Korea Selatan sebagai garis pertahanan kedua. Selain itu, terus berpartisipasi dalam Inisiatif Chiang Mai, pengaturan pertukaran mata uang regional ASEAN.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dan beban utang pemerintah juga dinilai lebih baik dibandingkan dengan negara peers. Pertumbuhan PDB Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 5,2 persen pada 2019 dan 5,3 persen pada 2020 dengan didukung oleh belanja infrastruktur publik yang berkelanjutan.
Risiko sektor perbankan Indonesia juga dinilai terbatas, dengan tingkat permodalan bank yang kuat. Secara umum, kewajiban bank dalam valas dapat dicover dengan aset dan telah dilakukan lindung nilai. Di samping itu, sebagian kewajiban dalam valas tersebut merupakan pembiayaan yang berasal dari perusahaan induk.
ADVERTISEMENT