Floating Storage Pertamina di Balikpapan Jadi, Distribusi FAME Efisien

Ilustrasi Biodiesel (Foto: Reuters/Mike Blake)

Floating storage atau penyimpanan terapung Fatty Acid Methyl Ester (FAME) milik Pertamina di Balikpapan, Kalimantan Timur telah selesai dibangun. Adapun FAME merupakan bahan baku pembuatan Biodiesel.

Nantinya, Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BU BBN) di wilayah timur Indonesia mengirim produksinya ke floating storage itu, kemudian Pertamina mendistribusikan FAME itu ke tempat pengolahan agar menjadi Biodiesel.

"Di Balikpapan sudah, sudah dipakai. Jadi semua BU BBN yang punya alokasi di Balikpapan, drop ke situ," papar Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (9/1).

Dia menyebut, dengan adanya floating storage di Balikpapan, proses distribusi FAME di wilayah itu akan lebih efisien. Sebelumnya, BU BBN harus mengirim langsung ke tempat pencampuran BBM dengan FAME milik Pertamina.

Ilustrasi biodiesel 20 persen (B20). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)

"Itu kan clustering beberapa lokasi di wilayah timur supaya lebih efisien. Daripada mereka kirim ke Saumlaki, Poso, Timika, ke Kendari, Baubau, Parepare, Palopo, mending drop situ aja," tegasnya.

Sejauh ini, menurut Gandhi, Pertamina belum mengenakan biaya sewa penggunaan floating storage itu kepada BU BBN. Namun ke depan biaya sewa akan dikenakan. Saat ini, pihaknya tengah mengkaji biaya sewa itu.

"Tarifnya belum ditentukan, tapi yang pasti akan dibebankan kepada BU BBN secara kolektif. Tapi biaya kirim ke tempat blending kami tanggung," ucap Gandhi.

Menurut dia, floating storage tersebut memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 2x35 ribu Kilo Liter (KL). Dengan adanya floating storage itu diharapkan target serapan FAME sebanyak 6 juta KL di 2019 bisa tercapai.