news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Formulasi Perhitungan Harga Minyak Indonesia Akan Direvisi

25 Mei 2018 20:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kilang minyak (Foto: Reuters/Todd Korol)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak (Foto: Reuters/Todd Korol)
ADVERTISEMENT
Kementerian ESDM berencana mengubah formulasi harga minyak Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP). Saat ini, Indonesia menggunakan formulasi Brent plus minus alpa sebagai acuan.
ADVERTISEMENT
Pada rencana perubahan formulasi mendatang, nilai alpanya akan diubah dari USD 8 per barel menjadi USD 0,5 sampai USD 1 per barel. Dengan begitu, ICP akan semakin mendekati harga realisasi market.
“Formulanya kan itu sekarang Brent plus minus alpa. Alpanya itu kita buat sedemikian rupa. Nilainya jadi USD 0,5 sampai USD 1 per barel,” kata Djoko saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (25/5).
Dengan begitu, selisih harga yang akan dipatok (USD 0,5-USD 1 per barel) dengan harga minyak internasional semakin kecil. Saat ini, harga minyak Brent mencapai USD 79,30 per barel, sedangkan ICP USD 67,43 per barel.
Pengaturan ini, kata Djoko, supaya penerimaan negara meningkat di tengah harga minyak dunia yang terus merangkak. Dengan begitu, kegiatan eksplorasi minyak juga akan ikut menanjak.
ADVERTISEMENT
“Tapi kan dapat duitnya juga meningkat buat rakyat supaya harganya tetap (harga jual BBM Premium dan Solar). Hebat gak? Hebat,” katanya.
Djoko menambahkan aturan ini tengah dikaji. Setelah itu baru akan dilaporkan ke Menteri ESDM Ignasius Jonan. Kalau Jonan menyetujui, mulai Juli 2018 ICP akan menggunakan formula baru.
“Kita bahas dulu, kita laporkan ke pimpinan. Pimpinan setuju, ya kita jalan. Pokoknya 1 Juli harus sudah formula baru,” ucapnya.