G20: Perang Dagang Harus Diselesaikan Negara yang Terlibat Langsung

12 Oktober 2018 14:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi di KTT G20. (Foto: Dok. Laily Rachev - Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi di KTT G20. (Foto: Dok. Laily Rachev - Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Kelompok G20 menyatakan ketegangan perang dagang masih menjadi faktor pendorong ketidakpastian global. Namun demikian hal ini bisa diselesaikan dengan negara-negara yang terlibat secara langsung.
ADVERTISEMENT
“Kami mengakui kami sekarang menghadapi ketegangan perdagangan di antara anggota G20. Bagian dari ketegangan itu harus diselesaikan oleh anggota,” ujar Ketua Pertemuan Pemimpin Keuangan Grup G20, Nicolas Dujovne, dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10).
Menurut Menteri Keuangan Argentina tersebut, G20 merupakan sebuah wadah diskusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Namun untuk mengatasi perang dagang, harus diselesaikan oleh negara-negara yang terlibat langsung.
“G20 dapat memainkan peran dalam menyediakan platform untuk diskusi. Tetapi perbedaan yang masih bertahan harus diselesaikan oleh anggota yang terlibat langsung dalam ketegangan," katanya.
Pada September 2018, digelar pertemuan G20 Trade and Investment Ministerial Meeting di Mar del Plata, Argentina. Isu utama yang dibahas adalah bagaimana mencapai sistem perdagangan yang lebih inklusif dan berkontribusi positif terhadap perkembangan yang berkelanjutan dan adil bagi negara-negara di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Ketegangan dalam perdagangan internasional terjadi setelah AS menyampaikan akan menerapkan kenaikan tarif impor atas produk baja dan aluminium pada awal 2018. Hal ini dibalas dengan kebijakan serupa oleh China dan aksi saling balas antara kedua negara pun berlanjut.
Adapun anggota G20 adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, AS, dan Uni Eropa.