Gaji Pekerja Asing di RI Rp 1,94 Miliar per Tahun, Ungguli Australia

14 Oktober 2018 18:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bersikap profesional. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bersikap profesional. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, Indonesia menjadi negara yang memiliki daya pikat cukup tinggi di kalangan pekerja asing profesional untuk mendulang pundi-pundi uang.
ADVERTISEMENT
Survei yang dilakukan HSBC di level Asia Pasifik menyebut Indonesia berada di posisi kelima untuk gaji tertinggi yakni Rp 1,94 miliar per tahun, tipis mengalahkan Jepang Rp 1,93 miliar dan Australia Rp 1,91 miliar dalam menggaji pekerja asing profesional \ (ekspatriat). Dihitung dengan konversi USD 1 sebesar Rp 15.197.
Sementara, gaji tertinggi di atas Indonesia bagi pekerja asing per tahun yaitu Hongkong Rp 2,71 miliar, China Rp 2,62 miliar, Singapura Rp 2,46 miliar dan India Rp 2 miliar.
Dilansir South China Morning Post (SCMP), survei tersebut melibatkan tak kurang dari 22.318 orang asing di 163 perusahaan seluruh dunia pada periode Maret dan April tahun 2018. Para pekerja asing yang mayoritas didominasi laki-laki itu, sebagian besar bekerja di bidang jasa keuangan, pendidikan, akuntan hingga konsultasi.
ADVERTISEMENT
Adapun asal pekerja asing itu seperti dari Inggris, China, AS, Australia, Kanada, Jerman dan Perancis.
Tingginya gaji yang didapatkan oleh orang asing terkait rendahnya pajak negara hingga fasilitas dari perusahaan yang membiayai sebagian besar pengeluaran. Misalnya saja, akomodasi, fasilitas sekolah anak, hingga penyediaan mobil.
Di samping itu, ada pula pengaruh percepatan karir yang didapat oleh para pekerja asing yang berimbas pada besarnya gaji yang mungkin saja mereka kantongi.
Kepala yang mengurusi bagian kekayaan Asia Pasifik di HSBC Mark Surgenor mengatakan negara seperti Hong Kong (China), Singapura dan China mampu menjadi magnet bagi talenta global di bidang komersial dan keuangan internasional terkemuka. Di sana juga menjanjikan pertumbuhan karir jangka panjang.
Ilustrasi Karyawan Kantoran (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Karyawan Kantoran (Foto: thinkstock)
ADVERTISEMENT
"Dengan meningkatnya prospek ekonomi di Asia Pasifik, lebih banyak pasar di kawasan ini memberikan peluang yang menarik dan pengalaman beragam untuk pekerja asing," katanya.
Berkenaan itu, pekerja asing kebanyakan menghabiskan gaji mereka untuk berbagai keperluan seperti berlibur (53 persen), belanja pendidikan (30 persen), dan membeli barang mewah (22 persen).
"Tetapi banyak juga yang menempatkan uang mereka untuk penggunaan jangka panjang dalam tabungan dan investasi," pungkas Mark.
Selain mengukur gaji tertinggi dengan Hong Kong di posisi pertama, survei itu juga menunjukkan negara paling layak huni bagi orang asing yang jatuh pada negara Singapura. Sebagai informasi, tahun 2018 ini menjadi tahun keempat berturut-turut negara singa itu bertengger di peringkat teratas dalam hal kondisi kehidupan terbaik bagi pekerja asing.
ADVERTISEMENT