Gandeng Pengusaha, Pesantren Bikin Ritel Modern Bernama Ummart

9 April 2018 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pondok Pesantren Modern Sahid di Gunung Menyan (Foto: Youtube Pondok Pesantren Modern Sahid)
zoom-in-whitePerbesar
Pondok Pesantren Modern Sahid di Gunung Menyan (Foto: Youtube Pondok Pesantren Modern Sahid)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan mendukung sinergi yang dilakukan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) dalam meningkatkan ekonomi di lingkungan pondok pesantren yang ada di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bentuk kerja sama keduanya adalah membangun ritel modern di lingkungan pondok pesantren mulai Mei 2018. Adanya kerja sama ini dinilai sebagai salah satu cara untuk mengatasi ketimpangan terutama di sektor ritel.
"Pada intinya adalah kerja sama antar HIPMI dengan APRINDO yang akan dijabarkan dalam bentuk perjanjian kerja sama anggota APRINDO, untuk melakukan kegiatan ekonomi di pesantren dalam bentuk perdagangan ritel, dengan sistem yang modern," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita usai rapat koordinasi di Kantor Kementerian Perdagangan, Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Senin (9/4).
Enggar menambahkan, nantinya pondok pesantren akan memiliki ritel modern yang mirip dengan Alfamart atau Indomaret. HIPMI dan APRINDO akan memberikan bimbingan teknis seperti pengelolaan bisnis sampai keuangan.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
"Mulai dari toko yang ada dari nol, tetapi ada juga warung yang direhab. Contoh di Giri Roto, sistemnya yang modern kemudian barangnya akan disuplai dengan harga jual yang sama seperti harga jual pasar ritel modern. Artinya, harga perolehannya juga sama karena asumsi harga jual sama, marginnya juga sama," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Ritel modern tersebut diberi nama Ummart atau singkatan dari Umat Mart. Berbeda dengan pengelolaan ritel pada umumnya, pondok pesantren tidak perlu membayar franchise fee.
"Bahkan mereka membantu bukan hanya sistem, tapi semua hal. Benefitnya, memperluas pasar. Sebab, jangan pernah kita mengambil satu langkah yang hanya memeras tapi tidak ada keberlangsungan. Tidak boleh ada satu langkah yang membuat mereka rugi. Harus win-win solution," ujarnya.
Untuk tahap awal, Kemendag akan membuka 10 gerai Ummart di 10 pondok pesantren di Jawa Timur. Sementara HIPMI menargetkan bisa membuka 100 gerai Ummart hingga 2019.
"Ada 10 yang akan diresmikan di Mei tapi dipusatkan di Pasuruan, ada dua pesantren di Pasuruan, kemudian secara simbolis di 9 yang lain. Kami rencanakan dengan video conference," ucapnya.
ADVERTISEMENT