news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gandeng Turki, PTDI Bikin Drone Tempur yang Bisa Terbang 24 Jam

15 Oktober 2018 8:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Drone Triton Northrop Grumman. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Drone Triton Northrop Grumman. (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tengah mengembangkan drone nasional atau Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) kelas Medium Altitude Long Endurance (MALE). Drone jenis MALE ini sudah mulai dicanang sejak tahun 2015 silam. Dalam proses penyelesaiannya, PTDI berencana menggandeng pusat teknologi desain, manufaktur, integrasi sistem kerdigantaraan, modernisasi dan dukungan purnajual dengan industri penerbangan asal Turki, Turkish Aerospace Industries (TAI).
ADVERTISEMENT
Adapun TAI akan menjadi distributor untuk memasok sistem misi dari drone nasional ini. Direktur Teknologi dan Pengembangan PTDI Gita Amperiawan mengatakan nantinya sistem yang digunakan di drone ini akan serupa dengan sistem pada drone CH-4 dari China, Anka dari Turki dan Patroller dari Perancis.
"Sistemnya saja yang akan diambil dari luar, tapi UAV MALE tetap murni rancangan Indonesia," katanya saat dihubungi kumparan, Senin (15/10).
Gita menyampaikan, pihak swasta yang ingin mengembangkan mission system drone ini juga diperbolehkan. Pihaknya mengaku akan memberi kesempatan bagi siapa saja yang ingin mengembangkan UAV MALE bersama PTDI.
Suasana di pabrik pembuatan Drone di Rehovot, Israel. (Foto: Reuters/Orel Cohen)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di pabrik pembuatan Drone di Rehovot, Israel. (Foto: Reuters/Orel Cohen)
Ke depan, UAV MALE ini juga akan diperlengkapi dengan senjata. Hingga saat ini, Gita mengatakan kalau konsorsium ini masih dalam tahap studi.
ADVERTISEMENT
"TAI saat ini ikut tender pengadaan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) untuk TNI AU. Pengadaannya sedang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian (Kemhan). Sementara, kita baru akan mulai mengerjakan prototype pada tahun 2019," katanya lagi.
UAV MALE ini diketahui akan mampu terbang hingga ketinggian maksimum 40 ribu kaki. Drone ini juga diketahui mampu beroperasi selama 24 jam dengan jangkauan jelajah operasi sejah 5.000 kilometer.
"Jadi, PTDI akan bicara dengan TAI tentang program, tapi untuk support program UAV MALE tetap dari kita," tutup Gita.