Gara-gara Trump, Pertamina Tunda Teken Kontrak Ladang Minyak di Iran

11 Mei 2018 21:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeboran minyak dan gas (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeboran minyak dan gas (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menyatakan keluar dari kesepakatan nuklir Iran. Pencabutan ini terjadi setelah pada 2015 lalu mereka dan beberapa negara besar lain menandatangani kesepakatan Teheran akan mengurangi pengayaan uranium dan berjanji tidak akan mengejar senjata nuklir.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, negara adidaya ini pun menegaskan akan kembali memberlakukan sanksi terhadap Teheran. Atas kebijakan Trump ini, investasi minyak di Iran terganggu, termasuk perjanjian kerja sama PT Pertamina (Persero) di lapangan minyak Mansouri di Iran yang berpotensi ditunda.
“Kan ada Trump sanksi. Kalau ada sanksi dari Amerika Serikat atau negara mana pun atau PBB, maka kita enggak bisa lanjutkan di situ. Jadi posisinya kita hold karena ada sanksi," kata Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (12/5).
Syamsu mengatakan, keputusan itu akan disampaikan Pertamina ke pemerintah Iran setelah ada keputusan pasti dari sanksi Trump ke negara penghasil minyak terbesar dunia setelah Rusia itu.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi kilang minyak (Foto: Reuters/Todd Korol)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak (Foto: Reuters/Todd Korol)
Syamsu mengungkapkan alasan perusahaan menunda lantaran untuk menghindari risiko finansial. Sebab, Pertamina menggunakan beberapa financing dari AS dan negara lain.
Atas sanksi Trump ini, Pertamina juga berkemungkinan menunda rencana impor LPG dan minyak. “Ya kemungkinan bisnis ada dampaknya. Tapi kita tunggu saja,” ungkapnya.
Sebelum ada keputusan hengkangnya Trump dalam kesepakatan nuklir Iran, Pertamina dijadwalkan untuk melalukan Memorandum of Understanding (MoU) yang rencananya akan diteken Pertamina dan BUMN perminyakan Iran, National Iranian Oil Company (NIOC), pada 8 Agustus 2016.
"Pertamina sudah tanda tangan MoU dengan NIOC untuk pengembangan lapangan tersebut dan kita upayakan kontrak bisa ditandatangani dalam waktu dekat," kata SVP Upstream Business Development Pertamina Denie Tampubolon, kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (8/4).
ADVERTISEMENT
Denie menambahkan, Pertamina bakal menggandeng partner lokal di Iran untuk mengelola Lapangan Mansouri.
Evaluasi teknis yang telah dilakukan Pertamina mengungkapkan, lapangan yang terletak di Bangestan, Selatan Iran itu memiliki potensi cadangan lebih dari 1,5 miliar barel dengan potensi produksi mencapai lebih dari 200 ribu barel per hari.