Garap Budi Daya Ikan, Konsorsium RI Pakai Teknologi Canggih Norwegia

17 Oktober 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penandatanganan perjanjian kerja sama budidaya ikan terpadu Indonesia-Norwegia di Trade Expo Indonesia. Rabu (16/10/2017). Foto: Dok. KBRI Oslo
zoom-in-whitePerbesar
Penandatanganan perjanjian kerja sama budidaya ikan terpadu Indonesia-Norwegia di Trade Expo Indonesia. Rabu (16/10/2017). Foto: Dok. KBRI Oslo
ADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perdagangan berhasil memfasilitasi penandatanganan perjanjian business to business (b-to-b) antara konsorsium perusahaan-perusahaan Indonesia dipimpin PT El Rose Brothers dengan perusahaan Sterner AS asal Norwegia.
ADVERTISEMENT
Acara penandatanganan dilakukan oleh Ferry Budiman selaku Direktur PT El Rose Brothers dan Gisle Larsen selaku Direktur Sterner AS di sela-sela Trade Expo Indonesia 2019 di Nusantara Convention Hall, ICE BSD City, Tangerang, Rabu (16/10).
Perjanjian ini merintis jalan bagi investasi yang cukup signifikan dalam mengembangkan bisnis budi daya perikanan onshore fish farming berbasis teknologi Recirculating Aquaculture System (RAS) di Indonesia. PT El Rose Brothers akan memulai pembangunan fasilitas RAS tersebut di Provinsi Yogyakarta pada tahun 2020 dengan rencana kapasitas produksi tahap I sebesar 2.500 ton per tahun produk ikan kakap putih (Barramundi). Proyek ini direncanakan akan mendatangkan investasi senilai USD 50 juta.
Penggunaan teknologi RAS asal Norwegia pada bisnis budi daya perikanan diharapkan dapat menghasilkan produk ikan yang berkualitas tinggi secara berkelanjutan dengan memanfaatkan keunggulan pengawasan kualitas yang dimiliki Sterner AS. PT El Rose Brothers berencana juga akan membangun fasilitas pembibitan (hatchery) yang akan sangat bermanfaat bagi pengoperasian fasilitas RAS tersebut serta meningkatkan kualitas produk perikanan Indonesia secara umum.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan El Rose Brothers untuk memulai babak baru dalam produksi produk perikanan onshore di Indonesia. Proyek kemitraan ini dapat menjadi landasan untuk memadukan investasi asing dan teknologi RAS dan pengolahan air bersih milik Sterner AS di Indonesia," kata Direktur Sterner AS, Gisle Larsen.
Sementara itu, Direktur PT El Rose Brothers, Ferry Budiman, mengaku senang dengan adanya kerja sama ini. Dia bilang teknologi RAS yang dimiliki Sterner AS mampu meningkatkan produktivitas perikanan budi daya yang mereka akan kembangkan.
"Melalui integrasi teknologi maju bertaraf dunia di bidang budi daya perikanan yang dimiliki Sterner, kami optimistis akan menjadi yang terunggul dalam hal produksi produk perikanan yang berkualitas tinggi dan aman bagi konsumen," timpalnya.
Penandatanganan perjanjian kerja sama budidaya ikan terpadu Indonesia-Norwegia di Trade Expo Indonesia. Rabu (16/10/2017). Foto: Dok. KBRI Oslo
ADVERTISEMENT
PT El Rose Brothers memang berkeinginan menjadi pemain utama produk perikanan dengan fasilitas onshore (kawasan daratan) dalam kurun waktu lima tahun mendatang. Mereka punya target yaitu menyediakan produk untuk pasar domestik maupun global.
Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia, Todung Mulya Lubis, yang turut menyaksikan prosesi penandatanganan kerja sama tersebut mengatakan proyek ini dapat mendukung peningkatan perekonomian nasional dan memberi manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Yogyakarta dan Indonesia.
"Semua pihak kiranya perlu memberikan dukungannya agar kerja sama ini dapat direalisasikan secara konkrit dan tepat waktu sesuai perencanaan. Di samping itu, perlu dipastikan juga agar proyek tersebut dapat segera beroperasi dengan memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku di Indonesia," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri, Abdurrahman Mohammad Fahir, menegaskan dukungan pemerintah bagi upaya peningkatan investasi luar negeri di Indonesia. Indonesia siap meningkatkan hubungan ekonomi dengan negara-negara mitra, termasuk Norwegia.
"Hanya melalui upaya bersama, kita dapat menciptakan hubungan ekonomi yang kuat," tutup Fahir.
Sebagai catatan, teknologi RAS merupakan komponen penting dalam produksi makanan yang rendah karbon dan berkelanjutan di masa mendatang. Fasilitas berbasis teknologi RAS milik Sterner memungkinkan produksi berdasarkan quality assurance, traceability dan managed growth pada lingkungan yang zero waste dan low carbon.