Garuda Indonesia Tak Temukan Masalah Teknis di Boeing 737 Max Miliknya

29 Maret 2019 18:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Inspektur Kelaikudaraan DKPPU Kementerian Perhubungan dan tekhnisi Lion Air melakukan pemeriksaan seluruh mesin dan kalibrasi dengan menggunakan alat simulasi kecepatan dan ketinggian pesawat pada pesawat Boeing 737-Max 8 milik Garuda Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/3). Foto: FOTO/Muhammad Iqbal
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Inspektur Kelaikudaraan DKPPU Kementerian Perhubungan dan tekhnisi Lion Air melakukan pemeriksaan seluruh mesin dan kalibrasi dengan menggunakan alat simulasi kecepatan dan ketinggian pesawat pada pesawat Boeing 737-Max 8 milik Garuda Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/3). Foto: FOTO/Muhammad Iqbal
ADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) masih melakukan renegosiasi kepada pihak Boeing terkait opsi perseroan untuk membatalkan komitmen pemesanan Boeing 737 Max 8. Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra menegaskan alasan perseroan membatalkan pesanan tersebut karena faktor kenyamanan dan kepercayaan. Sebab sudah ada dua kecelakaan fatal yang terjadi pada jenis pesawat tersebut. Artinya, Garuda Indonesia tak ingin kehilangan kepercayaan dari konsumennya.
ADVERTISEMENT
“Itu confident aja. Technically kita enggak menemukan apa-apa di Garuda. Sampai sekarang kita kontrol, disiplin, kita enggak menemukan. Enggak ditemukan kejanggalan apapun,” ungkap pria yang akrab disapa Ari Askhara di Kantor Pusat Garuda Indonesia, Kompleks Bandara Soekarno Hatta, Jumat (29/3).
Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Menurut Ari, pihaknya melakukan temporary grounded karena adanya perintah dari Kementerian Perhubungan. Sebagai perusahaan yang taat aturan, Garuda Indonesia pun dengan legowo memenuhi kewajiban tersebut. Toh menurut Ari, negara-negara lain juga telah menutup izin terbang untuk jenis Boeing 737 Max 8.
Ari pun mengatakan Garuda Indonesia juga tidak punya kewenangan untuk menilai kejanggalan pada B737 Max 8.
“Itu di luar domain Garuda Indonesia. Tapi kalau kita lihat, sekarang sudah grounded dan sudah dilarang FAA artinya ada something wrong with that. Kita enggak pernah tahu,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, adanya kecelakaan Ethiopian Airlines pada awal bulan ini membuat beberapa negara akhirnya melarang pengoperasian B737 Max 8. Di Indonesia ada tiga maskapai yang menggunakan jenis ini yaitu Lion Air, Sriwijaya, dan Garuda Indonesia.