Gelaran Hari Belanja Diskon Indonesia Bisa Menarik Wisatawan Asing

30 Juli 2018 12:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banyak tawaran diskon dan harga murah. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Banyak tawaran diskon dan harga murah. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) akan menggelar Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) secara serentak di pusat perbelanjaan seluruh Indonesia mulai 8 Agustus sampai 2 September 2018. Event ini diharapkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mampu menarik wisatawan baik lokal maupun asing.
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengungkapkan agar event ini bisa menarik banyak wisatawan asing, dia mengusulkan kepada Kementerian Keuangan untuk memangkas pajak pengembalian barang kena pajak (tax refund) di gelaran HBDI. Dengan kebijakan ini diharapkan mampu mendongkrak minat wisatawan asing berbelanja dan datang ke Indonesia.
“Sistem pengembalian pajak bagi para wisatawan asing (tax refund) perlu dikaji bersama dengan Kementerian Keuangan dan harus dikuti dengan komitmen semua anggota Hippindo untuk mendaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak dan Toko Kena Pajak, sehingga benar benar menjadi daya tarik wisata belanja yang lebih mudah dipromosikan”,ujar Arief saat jumpa pers di Gedung Kemenpar, Jakarta Pusat, Senin (30/7).
Arief merinci aturan tax refund yang perlu dikaji di antaranya (1) Relaksasi Peraturan, dari nilai belanja Rp 5 juta dalam satu faktur diturunkan menjadi Rp 1 juta dalam satu faktur, (2) Menyederhanakan proses pengembalian pajak, (3) Memperpanjang waktu klaim (saat ini 1 bulan setelah pembelian, negara lain bisa 3 bulan, bisa diurus ketika berkunjung kembali), (4) Meningkatkan jumlah PKP (Pengusaha Kena Pajak) toko retail sehingga jumlah peserta tax refund semakin banyak.
Arief Yahya (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Arief Yahya (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Selain itu, Arief mengusulkan agar event ini juga bisa digelar secara online dengan melibatkan perusahaan pelapak online. Dengan begitu, event HBDI makin semarak dan menaikkan daya beli masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Kita sebagai pengusaha harus mampu membuat keputusan untuk bertahan dan sukses di era transformasi digital, artinya kita harus siap bertransformasi. HBDI online harus menjadi bagian dari perhelatan tahunan ini,” imbuhnya.
Arief mencontohkan beberapa program diskon online yang berlangsung sukses di Indonesia, di antaranya Hari Jomblo Internasional (Single's Day, 11-11) dengan omzet senilai USD 25 miliar di tahun 2017, dan HARBOLNAS pada 12-12 (12 Desember 2017) dengan omzet Rp 4,7 Triliun pada 2017. Pada kesempatan tersebut, Arief juga membandingkan event sama dengan konsep berbeda yaitu GATF (Garuda Indonesia Travel Fair) dan GOTF (Garuda Indonesia Online Travel Fair). Transaksi GATF hanya Rp 360 miliar sedangkan GOTF bisa mencapai Rp 1 triliun.