Gempa Donggala, PLTA Vale Indonesia di Sorowako Aman

29 September 2018 13:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PLTA Karebbe Milik PT Vale Indonesia (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PLTA Karebbe Milik PT Vale Indonesia (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gempa tektonik berkekuatan 7,4 magnitudo pada 28 September 2018 mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah, dan memicu gelombang tsunami yang menerjang Palu dan Donggala.
ADVERTISEMENT
Informasi dari BMKG Makassar, di Sorowako tidak terjadi aktivitas kegempaan. Namun efek gempa Donggala mengakibatkan rambatan gelombang sehingga getaran gempa terasa hingga ke Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, termasuk di wilayah operasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di Sorowako.
PT Vale memiliki Standard Operational Procedur (SOP) yang baku dalam melakukan pengecekan kondisi bendungan pasca terjadinya gempa.
"Kami melakukan inspeksi visual untuk mendapatkan gambaran awal, terutama pada alat atau area kiritikal (berupa kondisi beton, tubuh bendungan, bangunan powerhouse, dan debit kebocoran head pond). Setelah itu dilakukan pengambilan data pada instrumen-instrumen bendungan (baik operasional maupun alat ukur gempa) yang cukup kompleks untuk kemudian dianalisis," kata Director of External Relations & Corporate Affairs Gunawardana Vinyaman dalam keterangannya, Sabtu (29/9).
ADVERTISEMENT
Hingga 29 September 2018, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) PT Vale dinyatakan aman berdasarkan hasil inspeksi. Tidak ditemukan ada kelainan, semua masih dalam kondisi normal.
PLTA Karebbe Milik PT Vale Indonesia (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PLTA Karebbe Milik PT Vale Indonesia (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
Dari hasil inspeksi, fasilitas-fasilitas yang dikelola PT Vale yang meliputi pabrik pengolahan, stasiun penyaringan, PLTA Balambano, PLTA Larona, dan PLTA Karebb dinyatakan dalam kondisi aman. Selanjutnya, PT Vale akan melaporkan hasil pemeriksaan dan analisis kepada Balai Bendungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Selain inspeksi yang dilakukan dalam situasi khusus, PT Vale juga senantiasa melakukan surveillance berkala terhadap tiga PLTA yang dimiliki dan dikelola oleh Perusahaan,” kata Gunawardana.
Ketiga bendungan PT Vale dibangun dengan memperhitungkan potensi gempa maksimum yang mungkin terjadi di suatu wilayah dengan mempertimbangkan seismisitas (misalnya patahan ataupun tektonik) dari wilayah tersebut dan disesuaikan dengan target risiko.
ADVERTISEMENT
PT Vale juga tunduk pada peraturan dan ketentuan keamanan bendungan. Hal tersebut diimplementasikan melalui pembangunan sistem peringatan banjir (flood warning system) di daerah aliran sungai (DAS) dan permukiman warga.
PLTA PT Vale memiliki dokumen perizinan serta Sertifikat Keamanan Bendungan dari Komisi Keamanan Bendungan sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 72/PRT/1997 tentang Keamanan Bendungan.
"Kami menyampaikan duka yang mendalam kepada saudara-saudara di Palu dan Donggala, serta mereka yang terdampak gempa di wilayah lain. Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya," kata dia.