Genjot Penjualan, PLN Dorong Masyarakat Pakai Kompor Listrik

13 Maret 2018 21:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lomba masak dengan kompor induksi PT PLN. (Foto: Selfy Sandra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lomba masak dengan kompor induksi PT PLN. (Foto: Selfy Sandra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan ekonomi yang melambat beberapa tahun belakangan berpengaruh pada penjualan listrik. PLN memproyeksi pertumbuhan konsumsi listrik pada 2017 sebesar 7,8%, tapi realisasi pertumbuhan penjualan listrik nasional hanya 3,57%.
ADVERTISEMENT
Direktur Perencanaan Korporat PLN, Syofvi Felienty Roekman, mengatakan pertumbuhan penjualan listrik PLN yang terendah dalam tiga tahun terakhir terjadi pada 2015, yakni hanya 2,1%. Peningkatan permintaan listrik di sektor industri tidak sesuai harapan PLN.
"Ada beberapa yang tidak terlalu seperti harapan kita, seperti di Kawasan Industri Sei Mangkei. Cuma ada 5 MVA yang dipasang," kata Syofvi usai pengumuman Rancangan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2018-2027 di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (13/3).
Karena itu, untuk menggenjot penjualan listrik tahun ini yang diproyeksi tumbuh sekitar 8,3%, dia berharap masyarakat mulai menggunakan kompor listrik. Menurutnya, gaya hidup masyarakat saat ini, terutama di perkotaan, yang banyak tinggal di apartemen sudah seharusnya tidak menggunakan lagi gas tabung (LPG).
ADVERTISEMENT
"Upayanya (meningkatkan konsumsi listrik) dengan kompor induksi. Kalian tinggal di apartemen kok masih nenteng tabung gas? Itu malu-maluin lho. Masak mau minta subsidi juga? Pakai kompor listrik makanya," katanya.
Dengan penggunaan kompor listrik, kebutuhan listrik akan meningkat. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah yang akan meningkatkan daya listrik rumah tangga 1.300 VA sampai 4.400 VA menjadi 5.500 VA.
Meski begitu, Syofvi mengungkapkan sampai saat ini usulan konversi dari kompor gas ke kompor listrik masih dalam proses pembahasan di DPR.