Genjot Produksi Blok Mahakam Cs, Pertamina Siapkan Cara Out of The Box

4 Januari 2019 19:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lapangan Senipah, Peciko & SPS Kutai Kartanegara (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lapangan Senipah, Peciko & SPS Kutai Kartanegara (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Lifting minyak dan gas (migas) selama tahun 2018 lalu hanya 1,917 juta barel setara minyak per hari (boepd). Angka ini meleset dari target sebesar 2 juta boepd.
ADVERTISEMENT
Salah satu penyebabnya, produksi blok-blok yang dikelola Pertamina tak sesuai harapan, misalnya Blok Mahakam.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu mengatakan, pihaknya bakal menerapkan cara yang tak biasa alias out of the box untuk bisa mendongkrak kinerja di hulu migas.
“Kami memperhatikan sekali bagaimana aset-aset kami tetap bisa berproduksi secara sustainable. Dan menerapkan pendekatan-pendekatan yang out of the box,” katanya ketika ditemui di area lapangan gas Jambaran Tiung Biru, Bojonegoro, Jumat (4/1).
Dharmawan melanjutkan, cara out of the box itu berkaitan dengan penerapan teknologi yang mumpuni. “Pendekatan-pendekatan teknologi yang practical,” tegas dia.
Di sisi lain, kata dia, berbagai kampanye untuk bisa mendorong pengeboran lebih optimal dengan pengaplikasian teknologi yang tepat juga bakal digalakkan. “Sehingga pengeboran bisa lebih turun,” imbuhnya.
Dharmawan Samsu. (Foto: Twitter @DharSamsu)
zoom-in-whitePerbesar
Dharmawan Samsu. (Foto: Twitter @DharSamsu)
Tak kalah penting, Ia juga menyoroti tentang upaya mendapatkan dukungan lokal dalam proses pengelolaan migas. Utamanya dalam urusan pembebasan lahan yang selama ini jadi kendala yang tak mudah.
ADVERTISEMENT
“Karena kalau kita bicara masalah technical pertamina menguasai sekali. Tapi pada saat harus mengebor membebaskan tanah itu isu technical yang tidak mudah,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri ESDM Ignasius Jonan berharap di tahun mendatang lifting migas bisa meningkat. Apalagi terdapat dua blok migas yang diserahkan ke PT Pertamina (Persero), yakni Blok Mahakam dan Blok Rokan. Jonan ingin Pertamina dapat mempertahankan produksi migas blok-blok yang sebelumnya dikelola asing.
"Blok Mahakam Januari sudah dikelola Pertamina, ini juga mudah-mudahan tidak terlalu turun lifting-nya terutama gas, sehingga kalau dikelola anak negeri itu output-nya bisa sama," kata Jonan.
Sementara untuk Blok Rokan yang akan dikelola BUMN migas tersebut pada 2021, diharapkan dapat mendongkrak 60 persen produksi Pertamina.
ADVERTISEMENT
"Kalau bisa terjadi nanti di 2021, kami ekspektasikan kontribusi minyak Pertamina naik 60 persen, include Rokan di 2021. Kalau kontribusi perusahaan dalam negeri termasuk Medco hampir 70 persen. Karena 2017 itu masih 23 persen si Pertamina," jelasnya.