Gianyar Maksimalkan Dana Desa Rp 800 Juta untuk Tarik Turis Asing

6 Juli 2018 17:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sawah terasiring di Gianyar, Bali (Foto: Fikri Yusuf/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Sawah terasiring di Gianyar, Bali (Foto: Fikri Yusuf/ANTARA)
ADVERTISEMENT
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) telah memberikan bantuan dana desa hingga tahap II 2018. Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo menyebutkan, pengelolaan dana di Desa Gianyar, Bali termasuk berhasil.
ADVERTISEMENT
Menurut Eko, hal ini terlihat bagaimana pengelolaan dana desa dalam setahun sebesar Rp 800 juta, mampu menarik wisatawan asing untuk terus berkunjung ke Bali, khususnya Gianyar. Salah satunya di Kabupaten Gianyar yang telah membangun fasilitas untuk acara adat, lalu pembangunan jalan dan adanya ekonomi kerakyatan dari sisi kuliner maupun pariwisata.
"Kemudian tinggal dibikin event membuat festival apa sehingga orang datang membuat seperti Java Jazz di Gianyar dan event itu rutin setiap tahun sehingga jelas dan pariwisata di Gianyar itu bagus, lebih banyak," ujarnya saat sambutan tinjauan program dana desa di Gianyar, Bali, Jumat (6/7).
Gelaran Seni Pembukaan Tinjauan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) (Foto:  Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gelaran Seni Pembukaan Tinjauan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) (Foto: Abdul Latif/kumparan)
Eko berharap, akan banyak desa lain di Indonesia bisa meniru pengelolaan dana desa seperti keberhasilan kabupaten Gianyar.
ADVERTISEMENT
"Saya minta tolong bagaimana beliau (bupati Gianyar) bisa mengelola bisa cair dan supaya ditiru desa-desa lainnya," tambah Eko.
"Ke depan diharapakan adanya program yang lebih terstruktur untuk menarik lebih banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara," ucap dia.
Dana desa tahap II hingga akhir Juni sudah 100% disalurkan ke tiap daerah atau sebesar Rp 24 triliun. Hal itu sesuai dengan target pemerintah.
Untuk tahun ini sebesar Rp 60 triliun memang dilakukan pada tiga tahap. Tahap pertama sebesar 20% (Rp 12 triliun) pada Januari 2018, tahap kedua 40% (Rp 24 triliun) pada Maret atau paling lambat Juni 2018, serta tahap ketiga sebesar 40% (Rp 24 triliun) di Juli 2018.
ADVERTISEMENT