Mayoritas Lahan Reklamasi Pelabuhan Benoa Akan Disulap Jadi Hutan Kota

10 Oktober 2019 19:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi proyek reklamasi Pelabuhan Benoa, Bali, Selasa (10/9). Foto: Denita br Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi proyek reklamasi Pelabuhan Benoa, Bali, Selasa (10/9). Foto: Denita br Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi memastikan kawasan reklamasi Pelabuhan Benoa untuk area dumping I dan dumping II akan disulap jadi hutan kota, fasilitas pendukung perikanan, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai. Dua area ini sempat jadi polemik karena sejumlah pohon mangrove mati dari pengerukan material reklamasi.
ADVERTISEMENT
Gubernur Bali I Wayan Koster menyatakan area dumping I memiliki luas 25 hektare. Di area ini akan dimanfaatkan untuk perkembangan perikanan bagi nelayan setempat. Sedangkan yang 13 hektare dipakai untuk hutan kota.
Selanjutnya, area dumping II memiliki luas 45 hektare dimana 23 hektare akan digunakan untuk hutan kota. Sisanya 22 hektare dipakai untuk fasilitas pendukung Pelabuhan Benoa dan Aiport Ngurah Rai, yaitu untuk terminal BBM dan gas.
Proyek reklamasi Pelabuhan Benoa, Bali. Foto: Denita br Matondang/kumparan
Selain itu, di area dumping II akan dibangun sebuah Melasti (tempat upacara) bagi warga setempat. Koster menegaskan aturan ini telah disepakati dengan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero). Maka, aktivitas reklamasi Pelabuhan Benoa dihentikan di dua kawasan itu.
“Di luar itu tidak boleh ada apa-apa. Termasuk pengembangan marine di sana tidak diberikan. Tidak dilaksanakan, kita sepakat,” tegas dia saat ditemui di rumah dinas Gubernur, Denpasar, Bali, pada Kamis (10/10).
ADVERTISEMENT
Koster mengatakan, sejumlah aktivitas pihak swasta juga akan dihentikan di kawasan mangrove. Yakni, penutupan sebuah area olahraga air dan restoran jepang. Penutupan memang baru akan dilakukan pada tahun 2023 sesuai kontrak kerja sama.
“Untuk memastikan ini berjalan, kita bentuk tim pemantau untuk mengawal keputusan Gubernur Bali dan Pelindo (III),” ujar Koster.