Gubernur BI Optimistis Ekonomi RI Tumbuh Lebih Cepat di 2019

27 Maret 2019 10:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo memberikan keterangan pers terkait hasil Rapat Dewan Gubernur BI bulan Maret di Jakarta, Kamis (21/3). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo memberikan keterangan pers terkait hasil Rapat Dewan Gubernur BI bulan Maret di Jakarta, Kamis (21/3). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bank Indonesia (BI) meyakini pertumbuhan ekonomi akan lebih baik dan lebih cepat di tahun ini. Adapun proyeksi bank sentral terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,2 persen di 2019.
ADVERTISEMENT
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, bank sentral optimistis kinerja perekonomian di tahun ini akan semakin baik. Hal ini lantaran kebijakan Bank Sentral AS yang dinilai akan lebih melunak atau dovish.
Tak hanya itu, dari sisi domestik juga diproyeksi akan lebih baik. Reformasi struktural yang telah dilakukan pemerintah dalam lima tahun ini untuk memperbaiki iklim investasi juga akan membuahkan hasil.
"BI meyakini dan optimis kinerja tahun ini dan ke depan lebih baik. Pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, bahkan lebih cepat meningkatnya karena dampak struktural iklim investasi dalam lima tahun terakhir," ujar Perry dalam peluncuran Buku Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) di Gedung BI, Jakarta, Rabu (27/3).
Ilustrasi peti kemas di pelabuhan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Perry melanjutkan, kunci perekonomian sesuai proyeksi adalah konsistensi kebijakan yang dilakukan bank sentral. Selain itu, sinergi antara BI, pemerintah, OJK, dan LPS juga terus dilakukan untuk menjaga stabilitas ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Apa kuncinya membawa outlook ekonomi lebih baik? Konsistensi. Konsistensi kebijakan, konsistensi untuk menggalang sinergi kebijakan itu lah yang harus kita lakukan ke depan. Pengelolaan ekonomi dari sisi permintaan, moneter, fiskal, sektor keuangan, memang menjaga stabilitas ke depan," jelasnya.
Sementara di 2018, Perry menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di kisaran 5 persen merupakan suatu prestasi. Mengingat risiko dan situasi global sangat tidak ramah ke berbagai negara, termasuk ke Indonesia.
"Sejak tahun 2018 dunia tidak ramah, termasuk ke Indonesia, bahkan semakin menjadi-jadi sejak saya jadi Gubernur BI," katanya.
Menurut dia, kunci perekonomian Indonesia mampu bertahan dalam situasi global yang tak mudah tersebut juga sinergi dengan pemerintah, OJK, serta LPS.
ADVERTISEMENT
"Kenapa Indonesia mampu menahan spillover? Kuncinya adalah sinergi, sinergi, dan sinergi. Saya tidak segan-segan kumandangkan sinergi, sinergi, dan sinergi. Apapun sulitnya tantangan, apapun masalah yang kita hadapi, kalau kita perkuat sinergi, 1 plus 1 bukan 2, satu plus satu bisa 100, hasil sinergi kuat," tambahnya.