Gubernur BI Ramal Rupiah Akan Lebih Stabil Sepanjang 2019

16 Januari 2019 17:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah), Menteri BPN/BAPPENAS Bambang Brodjonegoro (kanan), dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjio (kiri) melaksanakan raker Pembahasan Perekonomian 2019 bersama Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/1). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah), Menteri BPN/BAPPENAS Bambang Brodjonegoro (kanan), dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjio (kiri) melaksanakan raker Pembahasan Perekonomian 2019 bersama Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/1). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) menilai penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih akan berlanjut sepanjang tahun ini. Kembalinya modal asing ke domestik juga akan mendorong rupiah lebih stabil.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini menunjukkan pelemahan. Berdasarkan data Reuters hari ini pukul 16.30 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp 14.105, melemah dibandingkan pagi tadi yang ada di level Rp 14.075 per dolar AS.
“Kembalinya modal asing ke domestik akan mendorong rupiah stabil di tahun ini. Tahun lalu (2018) deresiasi rupiah di kisaran 5,8 persen di level Rp 14,100 per dolar AS,” ujar Perry di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Rabu (16/1).
Dia mengungkapkan, lebih stabilnya nilai tukar rupiah untuk ke depannya akan ditopang oleh beberapa faktor. Selain arus modal asing yang kembali masuk ke domestik, perkiraan kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) yang lebih rendah juga akan menjadi sentimen positif bagi rupiah.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
“Defisit transaksi berjalan (CAD) yang lebih rendah, dan pasar valas dalam negeri yang makin berkembang, spot, swap, dan berlakunya DNDF (Domestic Non Delivery Forward) akan senakin mendukung stabilitas nilai tukar,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, cadangan devisa yang mengalami peningkatan USD 3,5 miliar menjadi USD 120,7 miliar pada akhir Desember 2018, menunjukkan bahwa kondisi nilai tukar sudah mulai stabil. Dia pun berharap ke depan cadangan devisa akan terus meningkat.
“Cadangan devisa di bulan ke-9 dan 10 memang turun, tapi naik lagi di bulan lalu. Cadangan devisa USD 120,7 miliar, ini setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Cadangan devisa kami jauh lebih dari mencukupi,” tambahnya.