Harapan Pengusaha Helikopter ke Pemerintahan Baru: Bisa Terbang Malam

20 Oktober 2019 16:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Helikopter. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Helikopter. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin baru saja dilantik untuk periode 2019-2024. Publik penasaran dengan susunan kabinet yang baru. Salah satu yang masih jadi teka-teki adalah siapa yang akan menduduki kursi Menteri Perhubungan.
ADVERTISEMENT
Posisi Menteri Perhubungan sangat strategis terhadap berbagai kebijakan transportasi dalam negeri. Regulasi mengenai helikopter sebagai transportasi publik pun diharapkan bisa membuat industri ini semakin bergairah.
"Yang pasti peran pemerintah dalam susun regulasi ini harus seiring dengan kebutuhan masyarakat. Dalam konteks yang lebih konkret, saya ingin pemerintah memenuhi kebutuhan tapi lebih advance," kata CEO Whitesky Aviation, Denon Prawiraatmadja, kepada kumparan, Minggu (20/10).
Sebagai pelaku industri operator maskapai penerbangan tidak berjadwal berbasis helikopter di Indonesia, Denon berharap pemerintah segera memperbolehkan helikopter terbang di malam hari. Saat ini, helikopter hanya boleh lalu lalang sebelum hari gelap.
CEO Whitesky Aviation Denon Prawiraatmadja. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Denon mengungkapkan, sebenarnya pemerintah saat ini sudah mulai terbuka terhadap usulan tersebut. Diakuinya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan tengah menyiapkan regulasinya.
ADVERTISEMENT
"Saya bersyukur Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU yang berada di bawah Ditjen Perhubungan Udara) sekarang berpikirnya ke depan, kita bikin rute yang aman dilakukan untuk terbang malam. Itu kan inovasi. Sebelumnya enggak pernah terpikir," lanjut Denon.
Secara teknis, nantinya dalam aturan tersebut akan ada beberapa rute yang dikeluarkan untuk boleh dilewati malam hari oleh helikopter. Rencananya, tahap awal bakal ada tujuh rute. Empat rute di antaranya, yakni Soekarno-Hatta Cengkareng, BSD Tangerang Selatan, Gelora Bung Karno Jakarta, dan Bandung bakal didahulukan.
"Ini kuartal I 2020 sudah bisa kita jajaki. Nantinya ada (banyak rute) lagi. Saya inginnya tahun 2020 bisa (direalisasikan)," ucap Denon.
Denon mengaku jika aturan tersebut akhirnya terbit, ini merupakan perjuangan dirinya sejak delapan tahun lalu saat memulai bisnis penyediaan helikopter. Sebagai pionir, nantinya rute-rute yang diperbolehkan tersebut akan menjadi milik Whitesky Aviation karena perusahaan tersebut ikut berkontribusi biaya di sana. Tapi, pihak lain yang ingin menggunakan rute-rute tersebut pun boleh dengan syarat yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Selain pengadaan rute-rute khusus penerbangan malam ini, Denon juga berharap pemerintah membuat aturan tentang pengadaan lampu-lampu merah malam hari (night light instrument) pada gedung-gedung tinggi dan menara BTS atau Base Transceiver Station di kota-kota besar seperti Jakarta.
Keberadaan lampu-lampu itu penting bagi penerbangan helikopter saat hari gelap. Sayangnya, kata dia, hampir semua gedung dan BTS itu tak dilengkapi dengan lampu merah-merah tersebut. Sementara untuk mengatur itu, mesti berkaitan dengan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Komunkasi dan Informatika.
Selain itu, Denon juga berharap arsitektur kota Jakarta bisa seperti gedung-gedung di Amerika Serikat yang siap untuk infrastruktur helipad.
"Kalau di Jakarta, BTS hampir enggak semua (ada lampunya). Gedung-gedungnya juga belum mendukung itu. Kalau di Jepang, semua ada, sangat ramah untuk helikopter," jelasnya.
ADVERTISEMENT