Harbolnas Jadi Momentum untuk Tingkatkan Daya Saing UMKM di E-Commerce

10 Desember 2018 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
e-commerce (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
e-commerce (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) boleh jadi bakal meningkatkan penetrasi penjualan produk-produk UMKM. Namun, itu tak cukup mendongkrak daya saing jika tak dilakukan upaya lanjutan ke depan.
ADVERTISEMENT
Ekonom Instute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, perlu langkah komprehensif dan strategis dalam mengembangkan UMKM agar bisa tampil bersaing dengan produk-produk dari luar negeri.
"Harbolnas tahun ini memang cara ini bisa dilakukan, namun untuk tahun-tahun berikutnya harus ada tahapan lebih lanjut dari pemerintah terutama kementerian yang terkait dengan pengembangan UMKM untuk bersiap dalam menciptakan produk yang efisien dan mampu bersaing dengan produk impor," katanya kepada kumparan, Senin (10/12).
Ia menjelaskan, berbagai langkah bisa dilakukan untuk mendorong UMKM meningkatkan kualitas produk agar sesuai dengan standar yang dibutuhkan pasar.
"Kita masih belum dapat bersaing dengan produk dari luar terutama mengenai efisiensi produksi yang berujung ke persaingan harga," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Total transaksi dari Harbolnas tahun ini ditargetkan mencapai Rp 7 triliun dengan peserta lebih dari 300 e-commerce.
Menurut data Indef, dampak Harbolnas terhadap ekonomi cukup besar jika target tersebut tercapai. Output nasional akan meningkat sebesar Rp 15 triliun atau tumbuh sebesar 0,075 persen. Sementara, perusahaan aplikasi (termasuk aplikasi e-commerce) akan naik output-nya sebesar 1,193 persen. Konsumsi rumah tangga pun akan naik sebesar 0,095 persen.
Ilustrasi Industri E-commerce. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Industri E-commerce. (Foto: Pixabay)
Senada, Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) M Ikhsan Ingratubun mengatakan standar kualitas produk UMKM memang perlu ditingkatkan. Utamanya soal kreativitas produk yang sedang tren di pasaran.
"Misalnya sepatu dan tas yang punya nilai jual skala internasional walaupun produknya lokal, maka menghadapi online UMKM lokal harus mampu punya kreativitas dan imajinasi yang sifatnya abroad atau internasional," terangnya.
ADVERTISEMENT
Tak kalah penting, display produk UMKM di beranda marketplace juga perlu inovasi. Saat ini proses foto dan editing display produk UMKM di marketplace hanya berbekal pengetahuan dan sarana prasarana yang belum memadai.
"Kalau online yang dilihat kan selain packaging yang menarik juga yang di foto," tegasnya.
Lebih lanjut, kata Ikhsan, kualitas sumber daya manusia (SDM) pada pelaku UMKM juga perlu didampingi lebih intensif. Mulai dari tahap produksi, permodalan hingga program pendampingan yang efektif.
Menurutnya, selama ini pendampingan UMKM masih banyak kekurangannya. "Pembinaan pemerintah setempat berdasar UU otonomi daerah belum maksimal, pemerintah berganti-ganti. Maka, dibutuhkan orang yang expert dengan kemampuan inovasi dan SDM, bisa menggunakan pihak ketiga," ujar dia.
ADVERTISEMENT