news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Harga Batu Bara Oktober Turun, Setoran ke Negara Berpotensi Berkurang

4 Oktober 2018 13:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi stockpile tambang batu bara. (Foto: Sigid Kurniawan/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi stockpile tambang batu bara. (Foto: Sigid Kurniawan/Antara)
ADVERTISEMENT
Harga Batu Bara Acuan (HBA) Indonesia pada Oktober 2018 menyentuh USD 100,80 per ton atau turun 3,7 persen dari HBA periode September 2018 sebesar USD 104,81 per ton.
ADVERTISEMENT
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Ditjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM, Sri Raharjo, mengatakan sejak 3 bulan terakhir HBA memang mengalami penurunan. Pada Agustus 2018 misalnya, HBA di level USD 107,83 per ton.
“Oktober ini turun harganya. Sekarang hanya USD 100 per ton. Jadi menyebabkan ada potensi Oktober ini akan penurunan pendapatan dari royalti (batu bara),” Sri Raharjo dia dalam diskusi Strategis Pengelolaan Batu Bara Nasional di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (4/10).
Meski begitu, kata Raharjo, secara keseluruhan sejak awal tahun 2018 harga batu bara cukup menarik dibandingkan penurunan harga di tahun-tahun sebelumnya yang sempat menyentuh level USD 40 per ton.
Penurunan harga batu bara dalam tiga bulan diakui Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indoensia (APBI) Hendra Sinadia. Menurut dia, ini terjadi karena ada kelebihan pasokan batu bara di level kalori rendah menengah di pasar.
ADVERTISEMENT
Kelebihan pasokan ini berpengaruh terhadap pergerakan harga di pasar dunia. Hendra mengatakan, kelebihan pasokan di market salah satunya karena pemerintah mendorong tambahan produksi untuk menggenjot ekspor batu bara beberapa bulan lalu sebanyak 100 juta ton hingga akhir tahun.
“Kalau kita perhatikan pergerakan index, terutama di batu bara kalori rendah dan menengah, pasarnya sudah gejala over supply. Jadi ini yang sebabkan tekanan terhadap harga. Ditambah sentimen adanya rencana pemerintah genjot ekspor. Tapi di sisi lain pasar bisa kelebihan pasokan jadi harga terganggu,” kata dia.
Hingga akhir tahun, Hendra mengatakan bukan tidak mungkin harga batu bara akan turun lagi. Selain karena pasokan berlebih, alasan lain adalah China mulai mengurangi konsumsi batu bara demi mengurangi polusi di negaranya.
ADVERTISEMENT
Tapi Hendra meyakini, harga batu bara sampai Desember 2018 masih di level USD 100 per ton, meski harga batu bara di pasar tidak pernah bisa diprediksi.
“Ada kekhawatiran begitu. China kan sudah kurangi impor. Kita enggak bisa prediksi karena banyak faktor, cuaca. Itu susah," ujarnya.