Harga Bensin di SPBU Vivo Sudah Naik 3 Kali sejak Oktober 2017

24 Juni 2018 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SPBU Vivo di Jakarta (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
SPBU Vivo di Jakarta (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kenaikan harga minyak dunia hingga kisaran USD 70 per barel meningkatkan biaya produksi bahan bakar minyak (BBM). PT Vivo Energy Indonesia pun melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) yang dijualnya. Sejak diresmikan pada Oktober 2017 lalu, harga bensin di SPBU Vivo sudah naik sebanyak 3 kali.
ADVERTISEMENT
Di awal pengoperasiannya, SPBU Vivo menjual bensin dengan kadar oktan (Researceh Octane Number/RON) 89 bermerek Revvo 89 dengan harga Rp 6.100 per liter, lebih murah dari bensin RON 88 alias Premium di SPBU Pertamina yang harganya Rp 6.450 per liter.
Selain itu, pada awal dibuka Vivo juga menjual Revvo 90 dengan harga Rp 7.500 per liter, Revvo 92 seharga Rp 8.250 per liter.
Namun, saat ini harga Revvo 89 perlahan naik Rp 200 per liter menjadi Rp 6.300 per liter pada November 2017. Sekarang bahkan sudah naik signifikan menjadi Rp 7.650 per liter sehingga jadi lebih mahal dari Premium.
"Sudah naik sekitar dua bulan lalu. Ini naik yang ketiga kalinya," kata salah seorang petugas SPBU Vivo di Jalan Raya Cilangkap saat ditemui kumparan, Minggu (24/6).
ADVERTISEMENT
Tak hanya Revvo 89, bensin jenis lainnya juga mengalami kenaikan sehingga lebih mahal dibanding BBM yang dijual di SPBU Pertamina. Misalnya Revvo 90 yang setara Pertalite dijual Rp 8.550 per liter. Sementara harga Pertalite di Jakarta masih Rp 7.800 per liter.
Lalu Revvo 92 setara Pertamax dijual seharga Rp 9.400 per liter. Padahal harga Pertamax di Jakarta masih Rp 8.900 per liter.
Sebelumnya diberitakan, PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) akhirnya juga mengajukan usulan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi ke Kementerian ESDM.
Dirjen Migas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto, mengungkapkan bahwa surat pengajuan kenaikan harga BBM nonsubsidi dari Vivo telah diterima pihaknya pada Kamis (21/6) kemarin.
“Vivo baru saja saya terima suratnya kemarin, saya baru terima usulan kenaikan harga ini,” ujarnya, Jumat lalu.
ADVERTISEMENT
Djoko menambahkan, Pertamina hingga kini belum mengajukan usulan kenaikan harga untuk BBM jenis Pertalite dan Pertamax. BUMN migas tersebut masih mempertahankan Pertalite di harga Rp 7.600 per liter dan Pertamax di harga Rp 8.900 per liter.