Harga Beras Melonjak, Mentan Tetap Klaim Produksi Surplus

12 Januari 2018 17:12 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan produksi beras saat ini surplus. Apalagi, pada Februari nanti akan memasuki puncak panen, sehingga produksi beras diprediksi meningkat.
ADVERTISEMENT
"Kan udah swasembada kan, surplus 31 Desember (2017) semuanya sudah makan, penduduk Indonesia sudah cuci piring. 1 Januari 2018 masih ada beras di Bulog 1 juta ton itu produksi 2017," ujar Amran di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (12/1).
Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa selama 2016 hingga 2017 pemerintah berhasil melakukan swasembada beras karena tak membuka kran impor.
Beras Bulog (Foto: ANTARA FOTO/Rahmad)
zoom-in-whitePerbesar
Beras Bulog (Foto: ANTARA FOTO/Rahmad)
"Bahwa 2016 kami sepakat tidak ada impor, 2017 tidak ada impor berarti swasembada kan. Pada 1 Januari 2018 masih ada beras kan di Pasar Cipinang kan ada di seluruh toko di Indonesia kan itu produksi di 2017 berarti surplus kan," jelasnya.
Untuk diketahui, pemerintah akhirnya membuka keran impor beras khusus sebanyak 500.000 ton pada akhir Januari 2018. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kelangkaan pasokan beras yang berdampak pada naiknya harga jual beras di tingkat pengecer.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik yang diperlihatkan oleh Kementan, luas tanam padi selama 2017 sebesar 16,4 juta hektare. Sementara, produksi padi pada Januari 2018, diprediksi mencapai 4,5 juta ton gabah kering giling (GKG). Sedangkan, ketersediaan beras mencapai 2,8 juta ton dengan konsumsi beras 2,5 ton, sehingga ketersediaan beras surplus sebesar 329,3 ribu ton.