Harga Bitcoin Tinggal Setengah, Bagaimana Prospek Uang Digital Itu?

11 Juli 2018 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cryptocurrency Art Gallery (Foto: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Cryptocurrency Art Gallery (Foto: Flickr)
ADVERTISEMENT
Harga uang digital paling populer, Bitcoin, tinggal setengahnya atau 50% dari harga di awal 2018. Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran USD 6.400 atau hampir Rp 92 juta (Kurs Rp 14.350). Bahkan jika diukur dari posisi tertingginya pada akhir 2017, yakni USD 20.000, nilai Bitcoin telah terpangkas 66%.
ADVERTISEMENT
Tren penurunan, juga dialami uang digital lainnya seperti Ethereum, XRP (alias Ripple) dan Litecoin. Investor terkemuka, Warren Buffett dan rekan bisnisnya, Charlie Munger, sejak semula telah memperingatkan investor untuk menghindari cryptocurrency sebagai alat investasi.
Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, pendiri Berkshire Hathaway itu mengibaratkan Bitcoin sebagai racun tikus. Menggoda, menggiurkan, tapi mematikan. Sementara Munger dalam pertemuan para pemegang saham Berkshire mengatakan, pemikiran memiliki cryptocurrency sebagai pemikiran orang pikun.
"Harga pasar (Bitcoin) memang naik terlalu tinggi tahun lalu dan orang merasa mudah untuk menghasilkan uang. Investor tidak memisahkan yang baik dari yang buruk," kata CEO dan Pendiri Blocktrade Capital, Ben Marks, yang juga mengelola perdagangan cryptocurrency . "Tapi Bitcoin masih layak dikoleksi," tambahnya.
ADVERTISEMENT
CNN Money menyebut, lonjakan nilai cryptocurrency mengindikasikan bisnis itu sebagai ‘gelembung’. Banyak bisnis yang mengaitkan usahanya ke uang digital, untuk memanfaatkan antusiasme publik terhadap komoditas itu.
Bioptix, pembuat vaksin untuk hewan ternak, mengubah namanya menjadi Riot Blockchain (RIOT). Saham perusahaan itu pun melonjak, sehingga kemudian diselidiki oleh Securities and Exchange Commission (SEC) atau OJK (Otoritas Jasa Keuangan)-nya Amerika Serikat (AS), atas indikasi kecurangan.
Perusahaan minuman Long Island Iced Tea, juga berubah menjadi Long Blockchain (LBCC). Namun kemudian harga sahamnya terpuruk di USD 50 sen, hingga ditendang keluar dari indeks Nasdaq.
Bitcoin (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)
zoom-in-whitePerbesar
Bitcoin (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)
Beberapa jenis cryptocurrency yang muncul di awal, punya konsep bisnis yang jelas. Namun yang muncul belakangan, banyak menjadi modus penipuan memanfaatkan ketidaktahuan publik soal permainan di uang digital.
ADVERTISEMENT
Bahkan SEC bereksperimen menerbitkan uang digital bernama HoweyCoins, melalui Initial Coin Offering (ICO) palsu. Hasilnya? Eksperimen itu membuktikan, betapa mudahnya investor ditipu.
Lantas bagaimana prospek bisnis uang digital di masa datang? Uang kamu ada di tanganmu. Silakan tentukan nasibnya.