Harga Minyak Mentah Indonesia Selama Desember 2018 Merosot 12,9 Persen

4 Januari 2019 16:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ladang minyak (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ladang minyak (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan berdasarkan hasil perhitungan Formula Indonesian Crude Price (ICP), rata-rata harga minyak mentah Indonesia pada bulan Desember 2018 sebesar USD 54,81 per barel, turun sebesar USD 8,17 per barel atau 12,9 persen dari USD 62,98 per barel pada November 2018.
ADVERTISEMENT
Sementara rata-rata ICP SLC pada Desember 2018 mencapai USD 55,63 per barel, turun USD 8,30 per barel dari USD 63,93 per barel pada bulan sebelumnya.
Menurut Tim Harga Minyak Indonesia, harga minyak mentah utama di pasar internasional mengalami penurunan yang diakibatkan beberapa faktor, yaitu pasokan minyak mentah global berdasarkan:
a. Publikasi International Energy Agency (IEA) bulan Desember 2018 bahwa produksi minyak mentah OPEC di bulan November 2018 mengalami peningkatan sebesar 100 ribu barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya dan proyeksi pasokan minyak mentah negara-negara Non-OPEC di kuartal 4 2018 meningkat sebesar 180 ribu barel per hari menjadi 61,2 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya. b. Publikasi OPEC bulan Desember 2018 bahwa produksi minyak mentah Non-OPEC di November 2018 mengalami peningkatan sebesar 440 ribu barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya.
Ilustrasi eksplorasi migas di lepas pantai. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi eksplorasi migas di lepas pantai. (Foto: Thinkstock)
Selain itu, kekhawatiran pasar atas melemahnya perekonomian global akibat eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, serta ketidakpastian Brexit yang dapat membebani perekonomian Eropa.
ADVERTISEMENT
“Energy Information Administration (EIA) melaporkan stok gasoline AS pada bulan Desember 2018 meningkat sebesar 6,8 juta barel dibandingkan stok gasoline AS pada akhir bulan November 2018,” kata Tim Harga Minyak Indonesia, Jumat (4/1).
Faktor lainnya adalah nilai tukar mata uang dolar AS cenderung menguat dibandingkan mata uang utama dunia lainnya.
Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. Melemahnya perekonomian China yang diindikasikan dengan lemahnya pertumbuhan penjualan ritel dan lemahnya pertumbuhan output industri. 2. Lemahnya permintaan minyak mentah jenis direct burning dari Jepang akibat penggunaan bahan bakar pengganti dan kondisi cuaca yang lebih hangat dibandingkan tahun sebelumnya.
Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Desember 2018 dibandingkan November 2018 sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
- Dated Brent turun sebesar USD 7,35 per barel dari USD 64,74 per barel menjadi USD 57,39 per barel. - WTI (Nymex) turun sebesar USD 7,71 per barel dari USD 56,69 per barel menjadi USD 48,98 per barel. - Basket OPEC turun sebesar USD 6,88 per barel dari USD 65,33 per barel menjadi USD 58,45 per barel. - Brent (ICE) turun sebesar USD 8,28 per barel dari USD 65,95 per barel menjadi USD 57,67 per barel.