Harga Minyak Mentah Indonesia Turun USD 2,10/Barel

4 Juli 2018 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas pengeboran migas. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas pengeboran migas. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) pada Juni 2018 bergerak turun sebesar USD 2,10/barel dibandingkan bulan Mei 2018. Data yang dihimpun dari Kementerian ESDM, Rabu (4/7), rata-rata ICP minyak mentah Indonesia turun menjadi USD 70,36/barel dari bulan sebelumnya USD 72,46/barel.
ADVERTISEMENT
Tim Harga Minyak Mentah Indonesia Kementerian ESDM mencatat, beberapa faktor utama yang melatarbelakangi penurunan harga minyak mentah Indonesia.
Pada periode tersebut, harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional memang bergerak turun. Di antaranya:
- Dated Brent turun sebesar USD 2,60/barel dari USD 76,93/barell menjadi USD 74,33/barel. - Brent (ICE, London) turun sebesar USD 1,07/barel dari USD 77,01/barel menjadi USD 75,94/barel. - WTI (Nymex) turun sebesar USD 2,66/barel dari USD 69,98/barel menjadi dolar USD 67,32/barel. - Basket OPEC turun sebesar USD 1,10/barel dari USD 74,11/barel menjadi USD 73,01/barel.
Sebagaimana disampaikan dalam laporan Organization Petroleum of the Exporting Countries (OPEC) dan International Energy Agency (IEA) bulan Juli 2018, penurunan ini disebabkan lantaran melemahnya permintaan di negara-negara Non-OECD, Timur Tengah dan Amerika Latin.
ADVERTISEMENT
Penurunan ini juga dipengaruhi oleh gejolak politik, penurunan subsidi di Timur Tengah, dan melemahnya perkonomian di Amerika Latin.
Faktor lain yang mempengaruhi penurunan harga, adalah proyeksi peningkatan pasokan minyak mentah OPEC, dan negara-negara produsen minyak non-OPEC.
Misalnya, proyeksi IEA, produksi minyak naik 0,2 juta barel per hari (bph) dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya dari 60,1 juta bph menjadi 60,3 juta bph. Sementara dari OPEC, proyeksinya naik 0,13 juta bph dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya dari 59,62 juta bph menjadi 59,75 juta bph.