Harga Minyak Sawit Tahun Depan Diprediksi Naik ke USD 650 per Ton

2 November 2018 19:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pekerja merapihkan kelapa sawit ke wadah (Foto: AFP PHOTO / Mohd Rasfan)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja merapihkan kelapa sawit ke wadah (Foto: AFP PHOTO / Mohd Rasfan)
ADVERTISEMENT
Harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) internasional diperkirakan meningkat tahun depan. Wakil Ketua Umum III Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Bidang Urusan Perdagangan dan Keberlanjutan Togar Sitanggang mengatakan, dirinya optimistis harga CPO bakal menyentuh USD 650 per ton.
ADVERTISEMENT
“Tahun depan harga CPO berada pada kisaran USD 600-650 per ton,” ungkap Togar saat acara 14th Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2018 di Bali International Convention Center, Jumat (2/11).
Proyeksi ini lebih tinggi dibandingkan ramalan harga rata-rata CPO sepanjang tahun ini yang tertahan di kisaran USD 540-550 per ton.
Pekerja menumpuk kelapa sawit (Foto: AFP PHOTO / Adek Berry)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menumpuk kelapa sawit (Foto: AFP PHOTO / Adek Berry)
Togar mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi proyeksi harga tersebut. Pertama, karena adanya peningkatan konsumsi. Menurutnya, implementasi kebijakan B20 akan menjadi faktor pendorong utama di pasar. Bahkan menurut Togar, meski kebijakan ini termasuk baru diterapkan namun dampaknya sudah mulai terasa.
Kedua, pemerintah juga berencana untuk mempercepat penerapan B30 dari yang awalnya 2020 menjadi 2019. Meski demikian, adanya faktor tersebut menurut Togar juga akan turut mengurangi stok CPO pada akhir tahun. Sebab, serapan CPO pada November dan Desember diprediksi menjadi lebih lancar.
ADVERTISEMENT
“Implementasi B20 dan B30 itu akan menjadi horizon (bagi industri sawit),” tandasnya.