news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Harga Pertamax Cs Harusnya Turun Lebih dari Rp 200 per Liter

7 Januari 2019 13:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas SPBU sedang melayani pembeli bahan bakar untuk kendaraan roda dua. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas SPBU sedang melayani pembeli bahan bakar untuk kendaraan roda dua. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) menurunkan harga BBM nonsubsidi mulai 5 Januari 2019 pukul 00.00 WIB. Harga BBM yang diturunkan mulai dari Rp 100 hingga Rp 250 per liter sesuai dengan jenis bahan bakarnya mulai dari Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite hingga Dex.
ADVERTISEMENT
Langkah ini diambil Pertamina menyusul penurunan harga minyak mentah sejak Oktober 2018 lalu. Namun, penurunan harga ini dinilai terlalu kecil karena harga minyak mentah pada Oktober 2018 sampai Desember 2018 merosot sekitar 30 persen dari kisaran USD 80 per barel ke USD 55 per barel. Sementara penurunan harga BBM nonsubsidi Pertamina masih di bawah persen.
Sebagai pertimbangan lain, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah juga sudah turun dari kisaran Rp 14.900 per dolar di awal Oktober 2018 menjadi Rp 14.500 per dolar AS pada akhir Desember 2018.
"Turunnya sebetulnya Rp 200 (untuk Pertamax) per liter itu belum pada level yang kemarin. Penurunan Pertamax enggak sebesar waktu kenaikannya (tahun lalu) sampai Rp 900 per liter. Artinya walaupun ada penurunan harga minyak, penurunan BBM nonsubsidi enggak sebesar waktu kenaikan," kata Ekonom Indef Eko Listiyanto kepada kumparan, Senin (7/1).
Suasana Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Dalam catatan kumparan, tahun lalu, Pertamax memang mengalami kenaikan yang signifikan. Tercatat, sudah 4 kali Pertamax dinaikkan harganya oleh Pertamina.
ADVERTISEMENT
Kenaikan harga Pertamax yang pertama pada tahun ini terjadi pada 13 Januari 2018. Di wilayah DKI Jakarta, harga Pertamax ketika itu naik Rp 200 per liter dari Rp 8.400 per liter menjadi Rp 8.600 per liter.
Kemudian kenaikan yang kedua kali jatuh pada tanggal 24 Februari 2018. Untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax naik Rp 300 per liter dari Rp 8.600 per liter menjadi Rp 8.900 per liter.
Pada 1 Juli 2018, harga Pertamax naik untuk ketiga kalinya di 2018. Harga Pertamax di DKI Jakarta dan sekitarnya menjadi Rp 9.500 per liter dari sebelumnya Rp 8.900 per liter, naik Rp 600 per liter.
Dan kenaikan pada hari ini, 10 Oktober 2018, adalah yang keempat kali sepanjang tahun ini. Kenaikan saat ini sekaligus yang terbesar karena mencapai Rp 900 per liter dari Rp 9.500 per liter menjadi Rp 10.400 per liter.
ADVERTISEMENT
Total kenaikan harga Pertamax di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Januari-Oktober 2018 sebesar Rp 2.000 per liter.
Meski begitu, Eko mengatakan, penurunan harga yang dilakukan Pertamina, berapapun angkanya merupakan kebijakan perusahaan yang telah memperhitungkan kehati-hatian. Eko berpendapat, meski Pertamina telah menyesuaikan dengan harga minyak dunia yang sudah turun, tapi perusahaan memiliki kewajiban lain agar keuangannya tetap terjadi.
"Apalagi Pertamina juga ada program BBM Satu Harga. Secara keseluruhan saya rasa Pertamina masih melihat adanya faktor kehati-hatian karena kalau dilihat harga minyak dunia juga belum turun-turun banget. Saya rasa harga minyak dunia sepanjang tahun ini di kisaran USD 60-70 per barel," kata dia.