Harga Tiket Mahal, Penumpang di Bandara Ahmad Yani Turun 14 Persen

19 Februari 2019 18:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Bandara Ahmad Yani, Semarang. Foto: Dok. Alvin Lie
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Bandara Ahmad Yani, Semarang. Foto: Dok. Alvin Lie
ADVERTISEMENT
Mahalnya harga tiket pesawat domestik kini mulai berimbas terhadap sepinya jumlah penumpang di Bandara. Salah satunya terjadi di Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, yang kunjungan penumpangnya terus menurun.
ADVERTISEMENT
Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Ahmad Danar S, mengatakan tren penurunan penumpang sudah terjadi sejak empat bulan terakhir.
Menurut dia, selain karena mahalnya harga tiket pesawat domestik, penurunan penumpang di Bandara Ahmad Yani juga kemungkinan disebabkan sudah beroperasinya ruas jalan tol Trans Jawa.
"Dan mungkin dibukanya jalur tol (Trans Jawa) yang memang untuk mempermudah masyarakat, sehingga saat ini banyak yang menggunakan transportasi darat," kata Ahmad di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (19/2).
Ahmad mengatakan, selain dua faktor tersebut, penyebab turunnya jumlah penumpang di Bandara Jenderal Ahmad Yani juga disebabkan karena saat ini memasuki periode low season atau bukan musim liburan.
Berdasarkan data AP I, tren penurunan penumpang pesawat di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani terjadi cukup signifikan sejak harga tiket pesawat naik pada bulan Oktober 2018.
Penumpang beraktivitas di area ‘check in’ atau konfirmasi tiket Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah. Foto: Antara/Aji Styawan
Pada Juni 2018, jumlah penumpang di Bandara Jenderal Ahmad Yani mencapai 461.404 pax; Juli 2018 sempat naik menjadi 512.397 pax; Agustus 2018 sebanyak 465.021 pax, dan mengalami sedikit penurunan pada September 2018 yakni 436.050 pax.
ADVERTISEMENT
Sehingga jika ditotal pada tiga bulan periode tersebut, total penumpang di Bandara Jenderal Ahmad Yani mencapai 1.874.872 penumpang.
Namun jumlah penumpang kemudian menurun hingga 14 persen. Pada periode Oktober 2018-Januari 2019, penumpang di Bandara Ahmad Yani hanya mencapai 1.599.912 orang.
Sepinya penumpang di sejumlah bandara sebelumnya disampaikan anggota Ombudsman yang juga pengamat penerbangan Alvin Lie. Dia menilai sepinya penumpang di sejumlah bandara disebabkan harga tiket yang naik.
Masalah kenaikan harga tiket ini memang ramai diperbincangan pada Januari 2019. Masyarakat menilai harga tiket tetap mahal meskipun periode peak season libur Natal dan Tahun Baru berakhir.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta agar maskapai menurunkan tarif tiket pesawat. Maskapai yang tergabung dalam Indonesia National Air Carrier Association (INACA), berjanji menurunkan harga tiket minimal 20 persen hingga 60 persen.
ADVERTISEMENT
Namun, janji maskapai menurunkan harga tiket tersebut ternyata dinilai tidak terbukti. Pemerintah daerah dan biro perjalanan wisata menjerit karena tiket pesawat masih mahal dan menyebabkan pariwisata anjlok.
Apalagi, ditambah adanya kebijakan bagasi berbayar dari Lion Air dan Citilink. Namun Citilink kemudian menunda kebijakan bagasi berbayar tersebut setelah banyak diprotes masyarakat.
Suasana Bandara Ahmad Yani, Semarang. Foto: Dok. Alvin Lie
Presiden Jokowi pun turun tangan dan meminta Pertamina menurunkan harga avtur. Sebab, INACA sebelumnya mengatakan harga avtur di Indonesia dinilai terlalu mahal dan menjadi penyebab mahalnya harga tiket.
Namun, INACA kemudian meralat argumen tersebut dan menyatakan jika avtur bukan komponen utama tingginya biaya operasional penerbangan. Ada komponen lain seperti biaya leasing pesawat yang transaksinya menggunakan dolar AS.
Berikut data jumlah penumpang di Bandara Jenderal Ahmad Yani pada Oktober 2018-Januari 2019:
ADVERTISEMENT
Oktober 2018 : 445.311 pax November 2018 : 411.106 pax Desember 2018 : 410.987 pax Januari 2019 : 332.508 pax TOTAL: 1.599.912 pax