Himbara Tak Tahu Ada Situs CekRekening.id

13 September 2018 20:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Rekening (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rekening (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mengaku tidak dilibatkan dalam pembuatan situs CekRekening.id oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Adapun situs tersebut merupakan database rekening bank yang diduga terindikasi tindak pidana.
ADVERTISEMENT
Ketua Himbara, Maryono, mengaku baru mengetahui adanya situs tersebut. Dia juga tidak taku bagaimana mekanisme Kemenkominfo dalam mengumpulkan data rekening nasabah perbankan yang bermasalah.
“Tidak dilibatkan, saya belum tahu teknisnya seperti apa. Saya malah baru tahu. Tapi kalau membantu masyarakat, hal itu sangat baik ya,” kata Maryono kepada kumparan, Kamis (13/9).
Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan situs CekRekening.id sejak 2017. Situs yang berisi database rekening bank yang diduga terindikasi tindak pidana tersebut bisa diakses oleh masyarakat.
Situs cekrekening.id yang diluncurkan Kemenkominfo
 (Foto: dok. cekrekening.id)
zoom-in-whitePerbesar
Situs cekrekening.id yang diluncurkan Kemenkominfo (Foto: dok. cekrekening.id)
Maryono mengaku akan mencari tahu mengenai cara pengumpulan data dalam situs itu. Jika hanya dikumpulkan dari laporan masyarakat, pihaknya menyambut baik. Namun jika langsung membuka database perbankan, dia akan protes.
“Karena membuka rekening nasabah bank itu adalah suatu pelanggaran dari kerahasiaan bank,” kata Maryono yang juga Direktur Utama Bank BTN.
ADVERTISEMENT
Menurut Maryono, apabila Himbara diajak berkolaborasi oleh Kemenkominfo dalam pengembangan situs itu, dia mengaku akan menerima dengan senang hati. Menengok langkah yang diambil Kemenkominfo untuk kepentingan masyarakat.
“Ya bersedia, kan untuk masyarakat. Selama mendapat persetujuan dari regulator, situs itu pasti tidak merugikan,” paparnya.
Saat disinggung mengenai apakan rekening BTN kerap digunakan untuk penipuan, dia mengaku hal itu jarang terjadi. Sebab rata-rata masyarakat membuka rekening BTN dalam rangka mengajukan KPR, bukan digunakan sebagai rekening penyimpan uang.
“Selama ini tidak banyak, dan sangat sedikit sekali. Biasanya di rekening bank-bank umum lain kan,” ucapnya.