Hingga 2020, PGN Targetkan Bangun 1,2 Juta Jaringan Gas

26 April 2019 19:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Perusahaan gas Negara (PGN) di Four Seasons Hotel. Foto: Elsa Toruan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Perusahaan gas Negara (PGN) di Four Seasons Hotel. Foto: Elsa Toruan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menargetkan pembangunan 1,2 juta sambungan rumah tangga jaringan gas (jargas) hingga tahun 2020. Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso, mengatakan pihaknya terlebih dahulu menyiapkan kajian untuk dapat menentukan klaster jaringan gas yang akan dibangun.
ADVERTISEMENT
Gigih menambahkan dalam lima tahun ke depan, sesuai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), sambungan jaringan gas ditargetkan mencapai 4,7 juta sambungan.
“Tentunya kami juga ingin mengembangkan sambungan jargas untuk bisnis komersial (industri) sembari melayani konsumen rumah tangga,” katanya saat ditemui seusai RUPS Tahunan di Four Seasons Hotel, Jakarta, Jumat (26/4).
Ia mengungkapkan, sesuai klasterisasi, konsumen jaringan gas dibagi menjadi beberapa segmen. Yakni konsumen rumah tangga (RT) dan pelanggan kecil (PK). Untuk rumah tangga dibagi menjadi RT-1 yang terdiri dari rumah susun, rumah sederhana dan rumah sangat sederhana dan RT-2 yang terdiri dari rumah mewah, rumah menengah ke atas dan apartemen.
Sementara untuk pelanggan kecil yakni PK-1 yang terdiri dari puskesmas, RS pemerintah, dan panti asuhan sedangkan PK-2 yakni hotel, restoran dan perkantoran.
ADVERTISEMENT
Penambahan jargas harus diikuti dengan penambahan lapangan migas yang dikelola. Saat ini terdapat cadangan migas baru di Blok Migas Saka Kemang yang sangat potensial.
Jajaran petinggi PT Perusahaan Gas Negara, Kementerian ESDM dan Pertamina meninjau langsung progres pembangunan jaringan gas (Jargas) kerumah-rumah warga. Foto: Phaksy Sukowati/kumparan
“Kita akan fokus pengembangan jargas terutama untuk mendorong substitusi penggunaan gas elpiji yang saat ini besaran subsidinya sudah luar biasa. Selain gas bumi, kita juga sudah punya produk baru berupa gas cair (LNG) yang saat ini sudah kita coba di wilayah Jawa Timur,” ujar dia.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi, Dilo Seno Widagdo, mengatakan, penambahan jargas sebanyak 1,2 juta sambungan dalam dua tahun membutuhkan Rp 12 triliun.
“Kita harus siapkan capex ini tapi tentunya kita harus melakukan pertemuan dahulu sehingga mungkin kita tidak sendiri, tapi bersama para pemangku kepentingan lain untuk sama-sama membangun jargas,” ujar Dilo.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, selain memanfaatkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dari pemerintah, PGN siap untuk menjajaki skema Kerja Sama antara Pemerintah dan Badan Usaha atau KPBU.
“Memang saat ini kita lagi tahap pembicaraan secara keseluruhan,” katanya.