news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Hingga Akhir Tahun, BCA Bidik Pertumbuhan Kredit Capai 9,5-10%

11 Desember 2017 19:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Syukuran ulang tahun BCA ke 60th (Foto: Ela Nurlaela/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Syukuran ulang tahun BCA ke 60th (Foto: Ela Nurlaela/kumparan )
ADVERTISEMENT
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menargetkan pertumbuhan kredit hingga akhir tahun 2017 berada di kisaran 9,5-10%. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja.
ADVERTISEMENT
Menurut Jahja, angka pertumbuhan kredit tersebut sudah sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) BCA. Artinya, angka pertumbuhan kredit ini masih sesuai dengan yang diprediksikan oleh Bank Indonesia (BI) yaitu sekitar 8-10%.
"Kita harapkan akhir tahun sih bisa mencapai 9,5-10% lah sesuai dengan RBB lah," kata Jahja saat ditemui di Menara BCA, Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (11/12).
Menurut Jahja, hingga akhir tahun pertumbuhan kredit masih meningkat dari tahun sebelumnya. Salah satu faktor pendorongnya berasal dari kontribusi di segmen korporasi.
"Didorong korporasi. Kalau ritel dan SME (small-to-medium enterprises) biasa saja. Kalau korporasi banyak kebutuhan," ujarnya.
BCA lakukan tandatangan kerja sama B2B Commerce (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
BCA lakukan tandatangan kerja sama B2B Commerce (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Adapun salah satu kontribusi terbesar berasal dari sektor infrastruktur. Hal ini menyusul adanya program pemerintah yang saat ini tengah giat mempercepat proses pembangunan infrastruktur.
ADVERTISEMENT
"Terutama infrastruktur dikejar. Misalnya Light Rail Transit (LRT) itu aja berapa triliun kan. Banyak yang dikejar, saya lupa. Sebelum akhir tahun akan ada penarikan," kata Jahja.
Perlu diketahui, sampai kuartal III 2017, perseroan telah menyalurkan kredit sebesar Rp 440 triliun. Angka ini mengalami pertumbuhan hingga 13,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 386,2 triliun.
Adapun, peningkatan kredit ini didorong segmen korporasi dan konsumer. Kredit korporasi berkontribusi sebesar Rp 161,5 triliun atau tumbuh 21,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2016.