Hong Kong Kehilangan Deposito Rp 56 Triliun, Kabur ke Singapura

3 Oktober 2019 14:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi anti huru-hara saat bentrok dengan pendemo di distrik Wan Chai, Hong Kong. Foto: REUTERS/Susana Vera
zoom-in-whitePerbesar
Polisi anti huru-hara saat bentrok dengan pendemo di distrik Wan Chai, Hong Kong. Foto: REUTERS/Susana Vera
ADVERTISEMENT
Hong Kong harus merelakan dana investor yang ditaruh di layanan keuangannya pindah ke Singapura, pesaingnya sesama financial hub di Asia.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Goldman Sachs seperti ditulis Reuters, Kamis (3/10), capital outflow atau kaburnya dana deposito dari Hong Kong terjadi selama periode Juni-Agustus, atau tepat saat dimulai demo besar-besaran di Hong Kong.
Situasi semakin memanas di beberapa pekan terakhir. Bahkan, pendemo yang rata-rata diawaki anak muda itu justru menuntut kemerdekaan dari China.
Seorang demonstran melewati coretan di Hong Kong, saat perayaan Hari Nasional Republik Rakyat Tiongkok. Foto: REUTERS/Jorge Silva
Dalam Reuters tersebut, cadangan deposito di Hong Kong tercatat senilai USD 1,73 triliun pada posisi Agustus 2019.
Deposito dalam mata uang dolar Hong Kong di bulan Agustus anjlok paling dalam sepanjang 2019. Sebaliknya tabungan atau deposito dalam mata uang dolar AS justru meningkat.
"Hong Kong Monetary Authority berkeyakinan fluktuasi yang terjadi pada Senin masih dalam batas normal," tulis Reuters.
ADVERTISEMENT