HPP Terlalu Murah, Petani Malas Jual Beras ke Bulog

25 Januari 2018 18:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beras Bulog  (Foto:  ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
zoom-in-whitePerbesar
Beras Bulog (Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
ADVERTISEMENT
Perum Bulug sudah mendapatkan tugas pemerintah untuk segera mengimpor beras jenis premium sebanyak 500 ribu ton. Dari jumlah tersebut, Bulog hanya akan merealisasikan sebanyak 346 ribu ton.
ADVERTISEMENT
Impor beras dilakukan untuk menambah jumlah stok beras Bulog. Hal ini karena jumlah stok beras Bulog saat ini cukup minim, di bawah 1 juta ton. Idealnya Bulog harus memiliki 1,5 juta ton hingga 2 juta ton.
Selain impor, Bulog juga mulai rutin menyerap beras milik petani. Sayangnya jumlahnya tak banyak karena harga gabah dan beras petani sekarang ini jauh di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2015, HPP untuk GKP (Gabah Kering Panen) ditetapkan sebesar Rp 3.700 per kg. Sedangkan untuk GKG (Gabah Kering Giling) ditetapkan sebesar Rp 4.600 per kg. Ketentuan HPP sebesar itu berlaku untuk harga di tingkat penggilingan, bukan di tingkat petani.
Beras Bulog (Foto: ANTARA FOTO/Rahmad)
zoom-in-whitePerbesar
Beras Bulog (Foto: ANTARA FOTO/Rahmad)
"HPP Rp 3.700 gabah, harga di GKP petani masih Rp 5.000-an, ya kami belum bisa beli banyak," ungkap Direktur Pengadaan Bulog Andrianto Wahyu Adi kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (25/1).
ADVERTISEMENT
Kondisi sekarang, Bulog masih menunggu kondisi harga gabah dan beras tak berbeda jauh dengan HPP. Jika harganya masih di atas HPP, Bulog tak mempermasalahkan gabah dan beras petani banyak diserap oleh pedagang.
"Enggak apa-apa, ini masalah timing saja. Gabah itu juga diserap oleh pedagang," sebutnya.
Dia menampik hal ini bukan berarti Bulog hanya mau membeli gabah dan beras petani dengan harga murah. Pasalnya di tahun lalu, Bulog pernah membeli gabah dan beras petani 10% di atas HPP.
"Saat panen raya, kami bisa beli di atas HPP untuk menyerap dan menahan penurunan harga (beras di masyarakat). Pengalaman beberapa tahun yang terakhir, saat panen raya memang harga selalu di atas HPP. Kami pernah di harga fleksibiltas HPP plus 10%, sekarang bisa saja lebih dari itu," ujarnya.
ADVERTISEMENT