Hubungan Dagang RI-Rusia: Rencana Bangun Pabrik Kopi dan Sukhoi

7 Februari 2019 8:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (tengah), Ambassador of The Russian Federation in The Republic of Indonesia He Lyudmila Vorobieva (kedua dari kiri), Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia Muhammad Anshor (kedua dari kanan) Hartanto Gunawan (kiri) Presiden Direktur Utama Mayora Andre Atmadja (kanan) saat konferensi pers tentang Mayora sukses menembus pasar ekspor ke Rusia di Gedung Mayora Group, Jakarta, Rabu (6/2/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (tengah), Ambassador of The Russian Federation in The Republic of Indonesia He Lyudmila Vorobieva (kedua dari kiri), Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia Muhammad Anshor (kedua dari kanan) Hartanto Gunawan (kiri) Presiden Direktur Utama Mayora Andre Atmadja (kanan) saat konferensi pers tentang Mayora sukses menembus pasar ekspor ke Rusia di Gedung Mayora Group, Jakarta, Rabu (6/2/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) sebagai salah satu perusahaan asal Indonesia berhasil mengekspor kopi saset ke Rusia pada Rabu (6/2) untuk yang kesekian kalinya. Ekspor ini juga sebagai bentuk kerja sama yang semakin solid antara kedua negara. Berikut kumparan merangkum fakta-fakta terkait ekspor kopi saset yang terjadi kemarin. Pertama, total nilai ekspor kopi saset tersebut diperkirakan hampir mencapai USD 20 juta atau sekitar Rp 279 miliar (kurs Rp 13.950). Menurut Direktur Utama MYOR Andre Sukendra Atmadjaya nilai ekspor kopi saset ini tumbuh 30 persen dibanding periode sama pada tahun sebelumnya. “Nilai ekspor hampir USD 20 juta, tahun ini kita growth 30 persen,” kata Andre saat ditemui di Kantor Pusat Mayora, Jakarta Barat, Rabu (6/2). Kedua, Duta besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva tawarkan MYOR bangun pabrik di Rusia. Tawaran ini menyusul kerja sama apik yang terjadi antara Indonesia dan Rusia dalam bidang ekonomi, politik, dan militer selama satu dekade terakhir. “Kami akan memberikan kesempatan agar Mayora dapat membangun pabrik di Rusia, sebagai upaya meningkatkan pasar Rusia,” kata Vorobieva. Ketiga, MYOR targetkan ekspor sekitar 2.000 kontainer pada tahun ini, naik dibanding tahun lalu 1.000 kontainer. “Kami targetkan 2.000 kontainer dengan nilai 40 juta dolar AS karena selain produk kopi, kami juga akan mengekspor produk biskuit tahun ini,” kata Andre. Andre menyampaikan hal tersebut pada acara Pelepasan Ekspor Mayora ke Rusia yang dihadiri Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva , dan Direktur Jenderal Amerika Eropa Kementerian Luar Negeri Muhammad Anshor.
Sukhoi Su-35. Foto: Wikimedia Commons
Keempat, Enggar tawari Rusia mengiatkan investasi di Indonesia. Selain itu, Mendag meminta agar perusahaan pesawat tempur militer Sukhoi juga membangun pabrik di Indonesia. “Saya mendorong Mayora untuk bikin pabrik (di Rusia), sama kami minta bantuan madame (Dubes Rusia) untuk Sukhoi juga membuat pabrik di sini,” ucapnya. Hubungan Dagangnya dengan RI kumparan, Rabu (6/2) merangkum transaksi perdagangan (neraca perdagangan) Indonesia-Rusia selama 6 tahun, periode 2013-2018. Data ini dipublikasikan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) Indonesia. Hasilnya, Indonesia mencatatkan defisit perdagangan selama 4 tahun dengan Rusia, atau dalam kata lain Impor Rusia ke Indonesia pada tahun 2013, 2014, 2015, dan 2018 lebih tinggi daripada ekspor Indonesia ke Rusia. Mayoritas defisit digerakkan oleh sektor non-migas.
ADVERTISEMENT