Ibu Kota Pindah ke Kalimantan, Ambil Momentum Koleksi Saham-saham Ini

6 September 2019 19:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (4/9). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (4/9). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Wacana pemindahan ibu kota negara ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur, menjadi angin segar bagi berbagai pihak. Tak terkecuali emiten di pasar modal.
ADVERTISEMENT
Menurut Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji, beberapa emiten bakal kecipratan berkah, seiring pembangunan Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara. Emiten mana saja yang mendapat efek positif?
"Dinamika pemindahan ibu kota ke depan, akan berdampak pada sektor infrastruktur itu bisa berupa telekomunikasi, ritel atau infrastuktur juga berhubungan dengan constructure related," ujar Nafan ketika dihubungi kumparan, Jumat (6/9).
Kapal tongkang bermuatan batubara melintas di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
Selain itu, kata Nafan, berbagai sektor pendukung lainnya yang sifatnya jangka panjang juga akan menjadi daya tarik.
"Terus juga sektor pendukung lainnya, misalkan sektor properti juga membangun perumahan. Semen juga jangan lupa, ini juga berkaitan dengan kebutuhan semen juga ya, untuk bangun properti, bangun infrastuktur itu juga menarik," lanjutnya.
Adapun, beberapa emiten yang direkomendasikan bisa dikoleksi menurutnya PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT PP Properti Tbk, hingga PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
ADVERTISEMENT
Senada, Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada pun berpendapat sama. Ia menyebut, emiten yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur akan memikat untuk investasi.
"Maka perusahaan-perusahaan yang terkait dengan konstruksi, properti, dan infrastruktur biasa yang ditanggapi (market) positif duluan. Setelah itu, baru sektor-sektor lainnya, semisal semen, konsumer, media, dan lain-lain," imbuhnya.
Potret udara proyek pembangunan jalan Tol Balikpapan-Samarinda yang melintasi wilayah Samboja di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
Terkait itu, Reza mengingatkan agar para investor tak ketinggalan untuk mengambil peluang dari momentum yang ada.
"Memang belum ada yang confirm siapa yang bakal dapat proyek besar, tapi kalau mau ambil momentum, masuk ke WIKA, PTPP, WSKT, CTRA, APLN," jelasnya.
Investor Perlu Jeli
Seiring wacana pembangunan ibu kota baru di Kaltim yang juga masih berproses, maka investor saham juga diwanti-wanti agar tetap jeli. Termasuk, dalam meng-update informasi terbaru hingga cermat terhadap kebijakan pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Yang penting political will dari pemerintahan Jokowi ada. Paling perkembangannya sifatnya dekade, program pembayaran yang sifatnya multiyears," kata Nafan.
Selain itu, ia menambahkan, faktor domestik hingga kondisi global pun tak boleh dilewatkan sebagai pusat perhatian. "Pemerintah kan juga mesti me-manage APBN tetap sehat," pungkasnya.